kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masalah klaim masih belum usai, OJK: Penyelesaian AJB Bumiputera harus komprehensif


Senin, 31 Agustus 2020 / 13:45 WIB
Masalah klaim masih belum usai, OJK: Penyelesaian AJB Bumiputera harus komprehensif
ILUSTRASI. Petugas melayani nasabah Asuransi Jiwa Bumiputra Jakarta, Jumat (11/1). Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memperkirakan premi asuransi jiwa tahun 2019 naik 13% yoy menjadi Rp 239,87 triliun serta hasil investasi diperkirakn naik 13% dan cadangan tek


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

Rencananya, Bumiputera memprioritaskan pembayaran ke klaster atau kelompok polis dengan klaim bernilai rendah. Faizal membaginya dalam lima klaster dan paling rendah bernilai Rp 1 juta-Rp 10 juta. "Prioritas klaster rendah karena ini uang cilik (kecil)," ungkapnya. 

Pembayaran klaim nasabah juga berdasarkan hedging atau umur klaim, jenis - jenis produk asuransi dan kemudian sebaran kantor wilayah. Dengan rencana itu, diperkirakan klaim Rp 5,3 triliun bisa dibayarkan keseluruhan pada pertengahan tahun 2021. Namun itu, semua bergantung dari pendanaan yang diperoleh perusahaan.

Baca Juga: Kresna Life mulai bayar klaim ke nasabah

"Tergantung aliran dana masuk. Tapi menurut perkiraan, kalau semuanya dibukakan jalan oleh Tuhan saya yakin di Agustus, September, Oktober, November paling lambat pertengahan tahun depan," jelasnya.

Untuk sumber dana utama dari internal perusahaan seperti klaim reasuransi dan factoring atau piutang polis. "Semua piutang-piutang yang ada di sini, di antara piutang kami ada produk pinjaman polis. Pinjaman polis, saya jual ke perusahaan factoring atau bank dan ini jaminannya," kata Faizal.

Ia memperkirakan, dana internal tersebut bisa menyelesaikan 7,5% - 15% dari total klaim Rp 5,3 triliun. Opsi pendanaan ini akan dilaporkan ke OJK kemudian perusahaan tagih klaim ke perusahaan reasuransi.

Kemudian dana dari optimalisasi aset properti dan finansial. Properti seperti Wisma Bumiputera di Jakarta, Hotel Bumi di Surabaya, Hotel Bumi Wiyata Depok serta gedung perkantoran yang dikelola anak usaha. Sementara aset finansial di pasar modal seperti saham dan obligasi yang macet senilai Rp 1,2 triliun.

Baca Juga: Penjualan bancassurance masih jadi penopang utama bisnis asuransi

Perusahaan juga memiliki di reksadana penyertaan terbatas (RDPT), Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) dan lainnya. "Ini bisa dijadikan produk pasar modal. Dengan catatan tidak menjual tapi kita bisa meng-create di sana dan menghasilkan. Investasi ini bisa ditransaksikan di pasar dan memang besar," ungkapnya.

Dari dana pasar modal, ia memperkirakan Bumiputera bisa melunasi utang antara 35% - 40% dari total klaim. Nantinya, perusahaan akan kelola investasi di pasar modal agar hasilkan return menarik. Terakhir, sumber dana dari meminjam ke bank pembangunan daerah (BPD).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×