Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam rangka memperbesar peran perbankan dalam pertumbuhan ekonomi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan bakal ada enam bank yang masuk dalam Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) 3 untuk naik kelas jadi bank KBMI 4. Setidaknya, dalam dua hingga tiga tahun mendatang, ada enam bank yang bisa naik kelas.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengungkapkan dalam merealisasikan target tersebut, pihaknya ingin perbankan bisa melakukan secara sukarela. Dengan tujuan, naik kelas ini agar mendukung target pertumbuhan ekonomi di era pemerintahan Presiden Prabowo yang bisa tumbuh hingga 8%.
Lebih lanjut, Dian bilang salah satu prinsip utama agar suatu negara bisa memiliki pertumbuhan yang tinggi adalah berfungsinya sektor keuangan dengan baik, termasuk perbankan.
Baca Juga: Dua Tahun Lagi, OJK Menargetkan Bank KBMI 4 Bakal Bertambah Enam
“Perlu diingat kalau bank itu size does matter, ini akan kita dorong karena semakin besar banknya maka semakin efisien dan kapasitas kreditnya besar,” ujarnya.
Dalam hal ini, OJK akan menyodorkan konsep terkait apa yang harus dilakukan oleh bank-bank tersebut. Di mana, jika itu sesuai dengan risk appetite mereka, Dian meyakini bank-bank KBMI 3 ini bisa melakukannya.
“Tentunya kita sudah menganalisis semua kinerja keuangannya dan mana yang paling mendekati agar modalnya bisa mencapai di atas Rp 70 triliun,” ujar Dian.
Sayangnya, Dian tak ingin menyebut siapa-siapa saja enam bank yang emang bisa naik kelas ke KBMI 4. Namun, ia meyakini pemegang saham mereka pun pasti mau karena kebanyakan tinggal menambah modal sekitar Rp 10 triliun atau Rp 20 triliun.
Adapun, salah satu bank KBMI 3 yang mendekati modal inti Rp 70 triliun adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk. Di mana, per September 2024, modal inti CIMB Niaga telah menyentuh sekitar Rp 46,38 triliun.
Menanggapi arahan tersebut, Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengungkapkan pemegang saham bank asal Malaysia ini tentu akan terbuka apabila ada kesempatan. Tentu, itu juga turut mempertimbangkan keuntungan yang bakal didapat.
Baca Juga: Target Penyaluran Rp 300 Triliun, Simak Syarat dan Cara Pengajuan KUR BRI 2025
“Ini juga turut serta dalam kegiatan ekonomi nasional yang sesuai dengan kompetensi dan tujuan CIMB Niaga,” ujarnya.
Hanya saja, Lani menegaskan bahwa selama ini pihaknya tak pernah menargetkan untuk naik kelas menjadi KBMI 4. Sehingga, secara internal, Lani bilang belum ada hitung-hitungan berapa tahun yang dibutuhkan CIMB Niaga untuk naik kelas secara organik.
Sedikit berbeda, ada beberapa bank yang memang menargetkan bisa naik kelas menjadi KBMI 4. Salah satunya adalah PT Bank Permata Tbk.
Presiden Direktur Bank Permata Meliza M. Rusli sempat bilang ada kemungkinan Bank Permata bisa naik kelas. Hanya saja, ia menyebutkan hal tersebut baru bisa terealisasi dalam lima hingga delapan tahun mendatang.
“Bisa juga lebih cepat atau lebih lama tergantung dari kondisi perekonomian,” ujar Meliza, Oktober lalu.
Bukan tanpa alasan, Meliza bilang kala itu modal yang dimiliki Bank Permata sudah mencapai Rp 50 triliun. Artinya, Meliza dan tim perlu mengejar tambahan modal inti sekitar Rp 20 triliun untuk bisa naik kelas.
Ia optimistis hal tersebut dapat terwujud jika Bank Permata tetap mencatatkan pertumbuhan kinerja secara berkelanjutan. Terlebih, itu berasal dari profitabilitas yang didapat bank.
Baca Juga: Berkat Holding Ultra Mikro, 1,84 Juta Nasabah UMKM Naik Kelas
Sementara itu, Ekonom Perbankan Binus University Dody Arifianto berpendapat bahwa OJK seharusnya tidak hanya mendorong bank KBMI 3 saja, namun bank-bank KBMI di bawahnya juga perlu didorong untuk naik kelas. Sebab, saat ini secara jumlah, bank-bank di Indonesia paling banyak dalam kategori KBMI 2.
Di sisi lain, Dody juga melihat OJK juga perlu memiliki peta yang lebih jelas apa tujuannya bank-bank ini naik kelas. Jika hanya sekadar naik kelas saja, maka perbankan di Indonesia juga tidak akan banyak berkembang.
“Pemegang saham pun juga pasti mau tahu, kalau mereka perlu tambah modal, mereka bisa dapat apa? Karena mereka kan juga cari untung,” tambahnya.
Tak hanya itu, Dody juga pesimistis kalau dorongan agar perbankan tanah air naik kelas dilakukan secara organik. Bahkan, ia melihat dalam lima tahun pun, akan sulit mereka naik kelas dengan mengandalkan return on equity.
Selanjutnya: OJK Beri Sanksi kepada 27 Multifinance dan 62 Fintech Lending pada Januari 2025
Menarik Dibaca: Matcha dan 4 Minuman untuk Mencegah Jerawat, Tertarik Coba?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News