kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

OJK kaji konsolidasi bank BUMN lewat saham BPD


Selasa, 26 Agustus 2014 / 20:11 WIB
OJK kaji konsolidasi bank BUMN lewat saham BPD
ILUSTRASI. Catat Moms, Inilah 5 Asupan Gizi Penting yang Dibutuhkan Ibu Hamil, Apa Saja?


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mengkaji pembentukan konsolidasi untuk bank BUKU 3 dan BUKU 4 melalui Bank Pembangunan Daerah (BPD). Hal ini dilakukan OJK untuk memberikan opsi konsolidasi perbankan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada tahun 2020.

"Dalam menghadapi MEA, bank BUMN dapat melakukan konsolidasi melalui kepemilikan saham di BPD. Misalnya, Bank BUMN mengambil alih saham di BPD sebesar 20%-30%," kata kata Irwan Lubis, Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan OJK, Selasa (26/8).

Tahap awal, rencana ini dapat dipenuhi oleh bank plat merah, dan selanjutnya bank swasta dapat memiliki saham di BPD. Contoh bank swasta yang sudah memiliki saham di BPD adalah Bank Mega yang mempunyai saham di BPD Sulawesi Utara (Sulut).

Irwan menambahkan, BPD memiliki cabang di daerah-daerah, kemudian memiliki koneksi dana melalui pegawai negeri, serta kredit ke daerah-daerah yang dapat dimanfaatkan oleh bank.

Gatot M. Suwondo, Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) menuturkan, konsep bank BUMN masuk ke BPD masih menjadi pertimbangan. Sebab kata dia perlu melalui banyak birokrasi. Misalnya, bank BUMN harus meminta persetujuan Kementerian BUMN, serta BPD harus izin ke DPR.

Sementara itu, Jahja Setiadmadja, Presiden Direktur Utama Bank Central Asia (BCA) mengatakan pihaknya belum berminat memiliki saham di bank daerah.

Namun, BCA berminat melakukan konsolidasi pada bank-bank kecil yang memiliki potensi bisnis. "Kami akan lihat anggaran untuk tahun depan, kemudian dimasukkan ke dalam Rencana Bisnis Bank (RBB)," ucapnya. Sayangnya, Jahja enggan menyampaikan bank jenis apa yang akan dibidik untuk konsolidasi.

Menurutnya, jika kajian konsolidasi dengan bank kecil sudah matang, rencana itu akan masuk pada RBB 2015 yang akan disampaikan pada Oktober atau November tahun 2014.

Eko Budiwiyono, Direktur Utama BPD DKI Jakarta, mengaku, pihaknya sedang berupaya untuk membantu BPD lain yang kekurangan modal untuk melakukan penyuntikan modal. Menurutnya, Pemerintah Daerah (Pemda) harus menyadari bahwa pengelolaan bank yang baik itu perlu modal yang cukup.

"Sudah waktunya pemilik membuka peluang menerima masukan modal dari pemodal lain," ujar Eko.  Asalkan, lanjut Eko, pemilik saham yang lama tetap menjadi pemegang saham pengendali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×