kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pasar modal tak cukup jaga likuiditas perbankan


Selasa, 26 Agustus 2014 / 18:28 WIB
Pasar modal tak cukup jaga likuiditas perbankan
ILUSTRASI. Penyebab dan cara mengatasi video story Instagram tidak bisa diputar.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Likuiditas perbankan yang mengetat saat ini diprediksi bakal teurs terjadi hingga beberapa tahun kedepan. Di sisi lain, dengan terus mengetatnya likuiditas, akan mendorong perbankan untuk melakukan konsolidasi.

Seperti yang diungkapkan oleh Aviliani, Ekonom Perhimpunan Bank Umum Nasional (Perbanas). Menurutnya, konsolidasi perbankan akan terjadi dengan sendirinya jika likuiditas yang ketat terus membayangi perbankan.

"Akan terjadi (konsolidasi) dengan sendirinya karena kebutuhan likuiditas," kata Aviliani dalam Seminar Konsolidasi Perbankan Menghadapi MEA di Jakarta, Selasa (26/8).

Tahun ini, kata dia, rasio kredit terhadap likuiditas (LDR) perbankan nasional sudah mencapai 90%. Apabila hal ini terus terjadi, maka bank milik pemerintah akan mengalami pengetatan likuiditas pada 2016. Sementara, bank umum swasta nasional akan mengalami pengetatan likuiditas pada 2014.

Untuk mempertahankan rasio likuiditas sebesar 90% pada 2015, maka setidaknya diperlukan dana senilai Rp 100 triliun. "Sementara, kapasitas pendanaan dari pasar modal hanya Rp 30 triliun," ujarnya.

Meski begitu, Sekretaris Komite Ekonomi Nasional ini juga mengungkapkan perlu adanya insentif pajak untuk mendorong konsolidasi. Terutama untuk bank kecil yang mau merger tidak perlu membayar pajak.

Komisaris Independen PT Bank Mutiara Tbk, Eko B Supriyanto mengatakan saat ini perbankan memang masih menjadi lembaga yang mendominasi pembiayaan di dalam negeri. Hal inilah yang membuat LDR perbankan terus meningkat.

"Dengan asumsi pertumbuhan dana sebesar 15% dan pertumbuhan kredit lebih tinggi, diperkirakan LDR mencapai 100% pada 2017," kata Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×