kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.302   20,00   0,12%
  • IDX 7.179   38,49   0,54%
  • KOMPAS100 1.029   3,18   0,31%
  • LQ45 782   2,57   0,33%
  • ISSI 236   1,86   0,80%
  • IDX30 404   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 465   2,68   0,58%
  • IDX80 116   0,52   0,46%
  • IDXV30 118   1,28   1,09%
  • IDXQ30 129   0,42   0,33%

ORI tetap menarik di tengah ketidakpastian


Senin, 10 Oktober 2011 / 08:25 WIB
ORI tetap menarik di tengah ketidakpastian
ILUSTRASI. Menjelang periode hari Natal dan Tahun Baru, emiten sektor barang konsumsi akan diuntungkan karena permintaan yang meningkat.


Reporter: Nina Dwiantika, Adisti Dini Indreswari |

JAKARTA. Meski sempat tertunda, pemerintah akhirnya memutuskan menerbitkan Obligasi Negara Ritel seri 008 (ORI008) pada 26 Oktober mendatang. Sebagai agen penjual, perbankan pun mulai menawarkan ORI008 kepada calon investor melalui dua kanal utama: bank dan sekuritas.

Masa penawaran ORI008 ini akan berlangsung mulai 7–21 Oktober 2011. Penjatahan dan settlement masing-masing akan dilakukan pada 24 dan 26 Oktober. Setelah itu, ORI008 akan dicatatkan di bursa pada 27 Oktober dan akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2014.

Dengan kupon 7,3%, atau di atas deposito bank yang kini dipatok sekitar 7%, ORI008 masih lebih menjanjikan. ORI008, yang bertenor tiga tahun ini dijual dalam bentuk satuan, mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 3 miliar, sehingga investor ritel individual bisa membeli.

Direktur Bisnis Konsumer Bank Rakyat Indonesia (BRI), Toni Sutirto mengatakan, alasan investor memilih ORI, selain karena bunga sedikit lebih tinggi dibandingkan bunga deposito, pembayaran ORI dijamin pemerintah. Alhasil, investor merasa aman.

Manajer Umum Divisi Pendanaan dan Jasa BRI, Widodo Januarso mengakui, kondisi global belum stabil dan sulit diprediksi. Namun, ia yakin, fundamental ekonomi Indonesia masih kuat dan tidak akan terpengaruh seperti krisis 2008 silam. Sehingga, penjualan ORI008 memberikan peluang yang cukup besar sebagai alternatif investasi. "Target penjualan kami Rp 600 miliar," imbuh Direktur Keuangan BRI, Achmad Baiquni.

Setali tiga uang, Senior Vice President of Wealth Management Bank Mandiri, Inkawan D. Jusi mengatakan, meski kupon ORI008 berbeda tipis dengan deposito, Bank Mandiri optimistis bisa memenuhi target penjualan, yakni Rp 700 miliar.

Argumennya, dengan kondisi pasar modal yang volatile, investor bakal cukup banyak yang lari ke ORI, karena adanya jaminan pemerintah. "ORI banyak peminatnya. Kalau perlu pemerintah memperbesar porsi penjualan," tutur Inkawan. Karena itu, Mandiri akan meminta kepada Kementerian Keuangan untuk memperoleh tambahan porsi penjualan, hingga 50% dari porsi yang diterima.

Khusus ORI008, bank BUMN ini menawarkan kepada 50% nasabah prioritas dan 50% nasabah reguler. Namun, sekitar 70%-80% peminat, berasal dari nasabah yang memiliki dana minimal sebesar Rp 500 juta alias nasabah kaya.

Direktur Ritel Bank ANZ Panin, Anthony Soewandy mengatakan, ORI merupakan pilihan investasi yang cukup menguntungkan dan cenderung aman bagi nasabah. Selain kupon yang lebih tinggi dibandingkan bunga deposito dan aman karena dijamin pemerintah, kupon ORI juga tetap hingga jatuh tempo dan adanya potensi capital gain di pasar sekunder.

Bank ANZ Panin menawarkan investasi ORI008 mulai dari Rp 100 juta dan kelipatan Rp 5 juta dengan batas maksimal pembelian setiap individu sebesar Rp 3 miliar. "ORI008 masuk dalam produk ANZ jenis one stop financial dan wealth solution," imbuh Anthony.

Mengincar nasabah eksisting

Bank lain yang menjadi agen penjual ORI008 adalah Bank OCBC NISP, yang mendapatkan jatah penjualan antara Rp 250 miliar-Rp 300 miliar. "Umumnya investor membeli di atas Rp 50 juta," ujar Managing Director Consumer Banking Bank OCBC NISP, Rudy N. Hamdani.

Dia berharap, para investor menyerap habis jatah ke OCBC NISP atau bahkan oversubscribe. Padahal, OCBC NISP hanya menawarkan ORI008 dan tidak meramu ke dalam produk reksadana campuran. "Kalau diramu ke produk lain, waktunya harus lebih panjang. Kami menjual produk single saja," tutur Rudy.

Bank yang mayoritas sahamnya milik investor asal Singapura ini akan menawarkan ORI008 pada nasabah eksisting. "Tapi, kami tidak mau nasabah deposito lari ke ORI," tegasnya. Agar menggaet nasabah, OCBC NISP akan memberi hadiah untuk setiap pembelian dalam jumlah tertentu.

Meskipun kupon ORI008 lebih rendah ketimbang kupon obligasi ritel sebelumnya, Rudy optimistis penjualan masih menjanjikan. Dibandingkan bunga deposito bank yang berkisar 6,5%-7%, imbal hasil ORI008 masih lebih tinggi.

Kendati begitu, bagi bank, fee based income atau pendapatan berbasis non-bunga dari ORI008 relatif tidak begitu menggiurkan dibandingkan pemasukan non-bunga dari administrasi kredit dan layanan cash management.

Pemerintah memberikan fee sebesar 0,5% untuk setiap unit yang dijual agen penjual ORI008. Bagi BRI, fee sebesar 0,5% memang lebih kecil ketimbang fee dari pendapatan non bunga lain.

Namun, meskipun perolehan fee dari penjualan ORI008 tidak begitu besar, perbankan tetap gencar menjual ORI008. Perbankan a ingin memberikan kepercayaan pelayanan berinvestasi bagi para investor dengan cara memanfaatkan likuiditas yang menganggur menjadi investasi yang memberi keuntungan lumayan dan aman.

Apalagi, pemerintah mengharuskan agen penjual ORI008 menjual minimal sebesar
Rp 100 miliar. Berdasarkan pengalaman selama ini, seharusnya perbankan dan sekuritas bisa menggapai target perolehan tersebut. n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×