Reporter: Nina Dwiantika, Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Proyeksi Bank Indonesia (BI) mengenai pertumbuhan kredit rendah mulai terbaca pada realisasi kredit awal tahun 2014. Tirta Segara, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, mengatakan, pertumbuhan kredit kepada sektor swasta melambat dari 20% year on year (yoy) pada Januari 2014 menjadi 19,9% (yoy) pada Februari 2014.
"Perlambatan kredit perbankan ini sejalan dengan arahan BI pada tahun lalu," kata Tirta, kemarin (8/4). Selanjutnya BI akan terus berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengarahkan pertumbuhan kredit ke depan sesuai dengan pertumbuhan ekonomi sehingga kredit perbankan tetap sehat dan tidak memicu kenaikan kredit bermasalah.
Tirta menambahkan, kedepan pertumbuhan kredit perbankan akan terus melambat, karena pertumbuhan ekonomi mulai melambat ke level 5,5%-5,9% sehingga permintaan pinjaman untuk kebutuhan modal kerja dari debitur akan mulai menurun. "Kami tetap memperkirakan pertumbuhan kredit sebesar 15% pada akhir tahun ini," ucapnya. Asal tahu saja, BI memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan sebesar 15%-17% untuk tahun ini.
Sementara itu Maryono, Direktur Utama BTN, menuturkan, pada awal tahun 2014 permintaan kredit belum besar karena faktor ekonomi dan cuaca. Misalnya, pertumbuhan ekonomi belum stabil dan hujan masih terus turun sehingga menyulitkan pembangunan rumah. "Kuartal pertama ini sudah mulai ada perbaikan, jika dihitung melalui year on year (yoy) pertumbuhan kreditnya lebih tinggi," kata Maryono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News