Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengungkapkan, pendapatan premi industri asuransi jiwa tertekan pada semester I-2025.
Berdasarkan data AAJI, pendapatan premi industri asuransi jiwa pada Semester I-2025 mencapai Rp 87,6 triliun. Nilai tersebut mengalami kontraksi tipis 1% secara Year on Year (YoY).
Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu mengatakan tertekannya pendapatan premi industri dikarenakan adanya penurunan daya beli masyarakat, sehingga memberikan dampak juga terhadap pembayaran premi yang dilakukan.
Baca Juga: AAJI Beberkan Tantangan yang Bisa Pengaruhi Profitabilitas Industri Asuransi Jiwa
Dia bilang fenomena itu juga terlihat dari meningkatnya total tertanggung baik perorangan maupun kumpulan yang masing-masing sebesar 16,2% YoY dan 7,4% dan YoY pada semester I-2025.
"Penurunan pendapatan premi sebagian besar disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat, sehingga alokasi dana untuk pembayaran premi sedikit menurun," katanya kepada Kontan, Sabtu (18/10/2025).
Di tengah kondisi perekonomian yang masih fluktuatif serta daya beli yang juga dalam tahap pemulihan, Togar menyampaikan perusahaan asuransi jiwa perlu melakukan inovasi yang mampu meningkatkan persistensi nasabah existing.
Namun, dia bilang upaya itu juga harus tetap diimbangi dengan pengetatan biaya operasional, misalnya melalui digitalisasi.
Selain itu, Togar menerangkan peluang untuk meningkatkan penetrasi juga harus terus dimaksimalkan perusahaan asuransi jiwa melalui inovasi produk yang terjangkau, sederhana, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Baca Juga: AAJI Jelaskan Penyebab Premi Bisnis Baru Asuransi Jiwa Susut pada Semester I-2025
"Dari sisi tata kelola manajemen risiko dan perlindungan konsumen juga perlu diperkuat guna menjaga stabilitas dan keberlanjutan perusahaan," ujar Togar.
Meski pendapatan premi tertekan, industri asuransi jiwa masih berhasil mencatatkan laba. Pada Semester I-2025, industri asuransi jiwa mencatat laba setelah pajak sebesar Rp 7,73 triliun.
Selanjutnya: Yen Melemah Seiring Takaichi Dipastikan Jadi PM Jepang, Dolar Australia Menguat
Menarik Dibaca: 7 Film Horor Sekte Gaib dan Satanis Paling Mencekam yang Wajib Tonton
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News