kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.774.000   15.000   0,85%
  • USD/IDR 16.505   8,00   0,05%
  • IDX 6.311   -70,29   -1,10%
  • KOMPAS100 891   -17,04   -1,88%
  • LQ45 695   -15,05   -2,12%
  • ISSI 201   -0,57   -0,28%
  • IDX30 362   -8,02   -2,17%
  • IDXHIDIV20 436   -10,15   -2,28%
  • IDX80 101   -2,07   -2,01%
  • IDXV30 106   -1,66   -1,54%
  • IDXQ30 119   -2,74   -2,26%

Porsi Investasi Dana Pensiun di Instrumen Saham Menurun, Ini Penyebabnya


Kamis, 20 Maret 2025 / 21:07 WIB
Porsi Investasi Dana Pensiun di Instrumen Saham Menurun, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Total penempatan investasi dana pensiun gabungan di saham mencapai Rp 24,64 triliun per Januari 2025, turun 12,56%, jika dibanding Januari 2024.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penempatan investasi dana pensiun di instrumen saham tercatat menurun. Berdasarkan data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total penempatan investasi dana pensiun gabungan di saham mencapai Rp 24,64 triliun per Januari 2025. Nilai itu turun 12,56%, jika dibandingkan per Januari 2024 yang sebesar Rp 28,18 triliun. 

Mengenai hal itu, Dana Pensiun BCA atau Dapen BCA juga mengalami penurunan penempatan investasi di instrumen saham. Direktur Utama Dana Pensiun BCA Budi Sutrisno mengatakan penempatan investasi Dapen BCA di saham mengalami penurunan berdasarkan data per Februari 2025, yang mana porsinya tercatat menjadi sebesar 3,32% dari total penempatan investasi. 

Budi menerangkan penurunan itu disebabkan oleh dua faktor utama, yakni pelepasan investasi saham dan  penurunan nilai pasar. Mengenai pelepasan investasi saham, dia menjelaskan Dapen BCA secara strategis melakukan penyesuaian portofolio dengan mengurangi eksposur pada saham, khususnya pada emiten yang terdampak pelemahan pasar modal. 

Baca Juga: Saham Kurang Untung, ADPI Sarankan Dapen Ambil Alternatif Investasi ke SBN dan SRBI

"Langkah itu merupakan bagian dari strategi manajemen risiko untuk melindungi nilai portofolio," katanya kepada Kontan, Kamis (20/3).

Mengenai penurunan nilai pasar, Budi menyampaikan koreksi pasar yang terjadi belakangan ini turut berkontribusi pada penurunan nilai investasi saham. Dengan demikian, berdampak pada penurunan porsi saham dalam portofolio secara keseluruhan.

Lebih lanjut, Budi mengatakan penurunan porsi investasi saham Dapen BCA bersifat taktikal dalam rangka pengelolaan alokasi aset yang lebih defensif. Dia menyebut saat ini, Dapen BCA melakukan peralihan dana ke instrumen dengan karakteristik lebih stabil, yaitu di instrumen deposito, Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), dan Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor pendek hingga menengah.

"Langkah itu diambil untuk mengamankan likuiditas dalam jangka pendek sekaligus meminimalkan risiko di tengah kondisi pasar saham yang cenderung volatile," tuturnya.

Dengan adanya fenomena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok pada Selasa (18/3), Budi menilai prospek investasi di pasar saham masih memiliki potensi pemulihan dalam jangka menengah hingga panjang. 

Baca Juga: Meski Pasar Modal Tertekan, Dapen Masih Proyeksikan Pertumbuhan Return Tahun Ini

Hal itu dipicu adanya penilaian dari pasar saham Indonesia yang telah memperhitungkan berbagai sentimen negatif global. Salah satunya yakni, kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang berpotensi mempengaruhi kondisi geopolitik dan perdagangan internasional.

Selain itu, ada faktor domestik, seperti isu defisit pajak, implementasi sistem Coretax, dan dinamika kebijakan fiskal lain. Budi mengatakan jika faktor-faktor domestik itu dapat dikelola dengan baik dan tidak muncul sentimen negatif lain, tentu sentimen pasar bisa mulai membaik, dan peluang untuk pasar saham mengalami rebound cukup besar. 

"Potensi pemulihan itu diproyeksikan bisa terjadi paling cepat pada Semester II-2025," ujarnya.

Budi menyampaikan Dapen BCA akan tetap memantau kondisi pasar secara cermat dan mempertimbangkan peningkatan kembali alokasi ke saham, jika fundamental pasar menunjukkan perbaikan yang signifikan. Dia bilang pendekatan itu sejalan dengan strategi investasi Dapen BCA yang berfokus pada pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan. 

Selanjutnya: Tugu Insurance Optimistis Bisa Raup Peluang Pasar Asuransi Syariah lewat Spin-off

Menarik Dibaca: Magalarva Ekspor Pakan Hewan dari Limbah Organik ke AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×