Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
Namun, Direktur Keuangan BTN Nixon Napitupulu memastikan bahwa posisi NPL ini sudah ada pada tingkat tertingginya. Artinya, dapat dipastikan NPL BTN di 2020 bakal menciut.
Khusus di segmen ini pihaknya lebih banyak memilih untuk melakukan penjualan aset atau lelang guna mempercepat proses perbaikan NPL.
"Kami sudah banyak restrukturisasi. Tahun ini kami akan fokus pada penjualan agunan, atau kalau memang diperlukan bisa menempuh jalur hukum," terang Nixon.
Baca Juga: Kinerja merosot, laba Maybank Indonesia anjlok 18% di tahun 2019
Di tahun ini bank spesialis kredit perumahan ini memasang target NPL sebesar 3%-3,5%. Di samping itu, agar lebih berhati-hati dalam memberikan kredit, BTN juga akan mendorong rasio pencadangan hingga mencapai 120% dari posisi per Januari 2020 yang sebesar 100%.
Bukan cuma bank besar saja yang kewalahan menggawangi kredit komersial. Bank Pembangunan Daerah (BPD) pun mencatat NPL komersial cukup tinggi.
Ambil contoh, PT BPD Sumatera Utara (Sumut) yang per Desember 2019 mencatatkan NPL sebesar 4,36%. Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Syahdan Siregar mengungkap, dari NPL tersebut mayoritas disumbang oleh NPL kredit komersial yang mencapai 20,4%.
Untuk menjaga NPL agar tak lebih tinggi, pihaknya juga sudah memiliki sederet strategi. Antara lain dengan mengoptimalkan supervisi kredit yang disalurkan dan memperluas ekspansi kredit.
"Target tahun ini NPL dijaga pada kisaran 3,2%," katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (21/2).
Syahdan menambahkan, tahun ini pihaknya akan mengurangi penyaluran kredit ke segmen komersial dan lebih fokus pada kredit ritel sektor perdagangan dan rumah tangga.
"Kami juga mengoptimalkan pada kredit konsumtif, multiguna dan kredit pensiunan tahun ini," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News