kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Sempat boros, Bank Mandiri dan BTN harus menekan ongkos


Jumat, 02 Agustus 2019 / 15:08 WIB
Sempat boros, Bank Mandiri dan BTN harus menekan ongkos


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai dengan semester I 2019, beberapa bank masih berupaya keras untuk menekan biaya operasional lewat efisiensi. Fungsinya tak lain agar pemupukan laba pada akhir tahun dapat lebih maksimal.

Sebab, hingga paruh pertama tahun ini beberapa bank masih mencatat peningkatan dari sisi rasio efisiensi alias cost to income ratio (CIR). Ambil contoh, PT Bank Mandiri Tbk yang mencatatkan CIR 43,8% per Juni 2019 naik dari periode setahun sebelumnya 42,9% atau 85 basis poin (bps).

Baca Juga: Setor modal ke LinkAja, Bank Mandiri suntik Mandiri Capital Rp 300 miliar

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan, kenaikan rasio CIR ini disebabkan oleh pertumbuhan komponen beban operasional naik sebanyak 6,04%.  Lebih tinggi dibandingkan komponen operasional yang hanya tumbuh 3,2%.

"Bank Mandiri terus mendorong upaya peningkatan efisiensi sepanjang tahun 2019, terlihat dari biaya operasional yang pertumbuhan tahunannya terjaga di kisaran 6%," kata Rohan kepada Kontan.co.id, Kamis (1/8) malam.

Baca Juga: BNI dan Bank Mandiri terus optimalkan pemulihan NPL hapus buku

Ketiga komponen biaya operasional non-bunga yaitu biaya tenaga kerja, biaya umum dan administrasi, serta biaya operasional lainnya menurut Rohan sejauh ini juga masih terjaga yakni hanya tumbuh satu digit di kisaran 4%-7% secara year on year (yoy).

Bank berlogo pita emas ini menjelaskan, tingkat pertumbuhan biaya tersebut memang menjadi strategi Bank Mandiri dalam mendorong pemanfaatan teknologi digital dalam beberapa bisnis perusahaan alias digitalisasi. BMRI juga akan melakukan prioritasi yaitu penggunaan biaya yang diprioritaskan untuk kegiatan yang memberi dampak positif bagi bisnis serta rasionalisasi yakni mengurangi penggunaan sumber daya berlebihan.

Melalui strategi efisiensi tersebut, pihaknya meyakini CIR dapat terjaga pada kisaran 43%-45% hingga penghujung tahun 2019.

Baca Juga: Bank Mandiri raup pendapatan Rp 1,91 triliun dari pemulihan kredit bermasalah

Bukan cuma Bank Mandiri saja yang harus berhemat di paruh kedua tahun ini. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga bakal melakukan hal serupa lantaran CIR BTN per Juni 2019 naik sebanyak 116 bps secara tahunan menjadi 57,81%

Direktur Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso menjelaskan, kenaikan CIR BTN utamanya lebih disebabkan adanya penurunan net interest income (NII) sebesar 1,05% yang dikarenakan tekanan atas kenaikan beban bunga. Sekaligus sebagai akibat adanya kenaikan suku bunga acuan BI 7 days reverse repo rate hingga akhir tahun 2018 lalu.

Baca Juga: Kembali gelar pameran properti, BTN targetkan salurkan KPR Rp 5 triliun

Menurutnya, sampai akhir tahun 2019 CIR BTN bakal terjaga stabil di level 56% atau membaik dari paruh pertama. Segelintir strategi pun sudah disiapkan oleh bank spesialis pembiayaan perumahan ini.

Antara lain melalui peningkatan pertumbuhan tabungan lewat program dana murah (low cost funding), serta melakukan peningkatan produktivitas sales melalui digital. "Kami juga lakukan peningkatan efektivitas collection, efisiensi biaya overhead dan peningkatan fee based income melalui akuisisi nasabah baru," terang Mahelan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×