Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
Sementara PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) tak terlalu khawatir ihwal penambahan cadangan kerugian. Perwakilan manajemen perseroan Rully nova menyatakan perseroan bakal menambah pencadangan dari laba ditahan.
“Persiapan PSAK 71 saat ini sudah hampir selesai, dampaknya ke modal kami tidak terlalu signifikan karena laba ditahan Bank Woori masih sangat besar,” katanya kepada Kontan.co.id.
Langkah menahan laba perseroan sejatinya juga jadi strategi untuk bisa naik kelas ke BUKU 3 dengan modal inti lebih dari Rp 5 triliun. Per September 2019, modal inti perseroan telah mencapai Rp 4,60 triliun tumbuh 8,74% (yoy) dibandingkan September 2018 senilai Rp 4,23 triliun.
Baca Juga: Terapkan PSAK 71, laba Bank Sampoerna turun meski kredit naik dua digit
Sementara komposisi modal inti perseroan tercatat memang didominasi dari laba ditahan tahun-tahun lalu yang per September 2019 nilainya mencapai Rp 2,71 triliun dengan pertumbuhan 19,38% (yoy) dibandingkan September 2019 senilai Rp 2,27 triliun.
“Melalui laba ditahan kami akan menjadi BUKU 3 secara organik, hingga kini laba ditahan Bank Woori sendiri sudah mencapai Rp 3,1 triliun,” lanjutnya.
Meski demikian, CAR perseroan tercatat tergerus 266 bps dari 23,02% pada September 2018 menjadi 20,36% pada September 2019. Sementara laba bersih perseroan tercatat tumbuh 8,31% (yoy) dari Rp 391,47 miliar pada September 2018 menjadi Rp 421,80 miliar pada September 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News