kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak hanya merchant, Gopay gunakan QRIS untuk kampus hingga sedekah


Minggu, 12 Januari 2020 / 11:24 WIB
Tak hanya merchant, Gopay gunakan QRIS untuk kampus hingga sedekah


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Implementasi pembayaran non tunai lewat quick response (QR) code hanya menggunakan satu device yaitu Quick Response Indonesia Standart (QRIS) per 1 Januari 2020 efektif berlaku. Para pemain uang elektronik berbasis server telah menerapkan mandat dari Bank Indonesia (BI) tersebut.

Brigitta Ratih Aryanti, Head of Government Relations & Public Policy GoPay menyatakan pihaknya sudah mendaftarkan hampir seluruh merchant GoPay. Saat ini secara bertahap sedang dalam proses penggantian kode QR menjadi QRIS.

“Kami berharap pemberlakuan QRIS dapat mendorong jumlah pengguna maupun frekuensi transaksi non tunai di masyarakat. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan efisiensi bagi mitra usaha, tetapi juga mendorong pertumbuhan dari usaha-usaha, khususnya usaha mikro, di Indonesia. Bagi konsumen tentu semakin dimudahkan, bisa bertransaksi secara non tunai lebih mudah hanya menggunakan satu kode QR,” ujar Brigitta kepada Kontan.co.id, Jumat (10/1).

Baca Juga: Era pembayaran digital dimulai, BI: Kompetisi ada di tangan pemain

Ia menyatakan Gopay telah melakukan sosialisasi secara bertahap. Gopay selalu terbuka dengan regulator. Gopay telah menyosialisasi dan migrasi QRIS sejak bulan Juli 2019 hingga saat ini.

Pada 17 Desember 2010, Gojek melalui Gopay juga memperkenalkan cara baru untuk bersedekah yang lebih mudah, aman dan transparan lewat metode scan kode QRIS di Kotak Infaq Nahdlatul Ulama atau KOIN NU.

“Inovasi tersebut membuat Gopay menjadi pembayaran elektronik pertama yang menggunakan teknologi QRIS di sektor filantropi atau sektor amal. Dengan kehadiran QRIS, sebanyak 90 juta lebih warga NU diharapkan dapat bersedekah secara non tunai lebih mudah hanya menggunakan satu kode QR,” jelas Brigitta.

Selain itu, sejak 19 Desember 2019, Universitas Tarumanegara dan Universitas Bunda Mulia menjadi dua universitas pertama yang mengadopsi QRIS di lingkungan kampus.

Lewat penerapan QRIS, ia bilang, mahasiswa dapat melakukan transaksi non-tunai dengan QRIS untuk makanan dan minuman di area kantin. Ke depannya adopsi QRIS akan diperluas ke parkir, layanan fotokopi, koperasi dan perpustakaan. Universitas lain juga sudah dalam tahap implementasi.

Baca Juga: Sah, Wechat Pay legal beroperasi di Indonesia

“Teknologi bisa jadi solusi untuk mempercepat proses migrasi QRIS. Jika belum mendapatkan stiker, merchant bisa mengakses QRIS melalui aplikasi GoBiz, superapp khusus untuk mitra usaha,” kata Brigitta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×