kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.095   -25,00   -0,16%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

Teknologi AI Bantu Menekan Rasio BOPO Mandiri Utama Finance


Jumat, 21 Juli 2023 / 14:55 WIB
Teknologi AI Bantu Menekan Rasio BOPO Mandiri Utama Finance
ILUSTRASI. Nasabah melakukan pembayaran cicilan kendaraan di kantor cabang Mandiri Utama Finance?di Tangerang Selatan, Senin (6/1).


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Utama Finance (MUF) berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sebagai solusi untuk berbagai pekerjaan.

Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja menyampaikan bahwa penggunaan teknologi AI bukan hanya bisa melakukan efisiensi saja tetapi mencakup kecepatan dalam memproses daya analitik, objektivitas analisa dan masih banyak lagi.

“Beberapa proses yang sudah menggunakan AI saat ini di antaranya proses penilaian calon debitur (via credit scoring), proses penanganan debitur (via collection scoring), pekerjaan pelayanan nasabah dan lainnya,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (20/7).

Dengan hadirnya AI ini terbukti mampu menekan rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) perseroan. Asal tahu saja, semakin rendah rasio BOPO maka perusahaan semakin efisien dalam menjalankan bisnisnya atau bakal semakin cuan.

Baca Juga: Mandala Finance Catat Rasio BOPO Meningkat 712 Bps pada Kuartal I

Stanley menyebutkan, BOPO MUF di semester I-2023 sebesar 77,44% turun signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 89,52%. Dia pun menargetkan BOPO hingga akhir tahun sekitar 77%.

“Untuk memastikan target tersebut tercapai adalah dengan memastikan total income terus tumbuh sesuai target, dan di sisi lain komponen biaya utama (biaya dana, biaya kerugian kredit dan opex) terus terjaga dengan baik,” tandasnya.

Untuk diketahui, Otoritas Jasa Keuangan mencatat pendapatan operasional perusahaan multifinance meningkat 17,58% YoY menjadi Rp 47,94 triliun di Mei 2023, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 40,77 triliun.

Sementara itu, beban operasional perusahaan multifinance juga mengalami peningkatan sebesar 16,96% YoY menjadi Rp 37,58 triliun. Lebih lanjut, OJK juga mencatat rasio BOPO multifinance di periode Mei 2023 berada di level 78,40%, turun 24 bps YoY dibandingkan Mei 2022 yang sebesar 78,64%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×