Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (Tokio Marine Indonesia) menilai naiknya ekspor Indonesia bisa menjadi sinyal positif bagi lini asuransi marine cargo. Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor Indonesia pada Februari 2025 meningkat 14,05% secara Year on Year (YoY).
Mengenai hal itu, Presiden Direktur Asuransi Tokio Marine Indonesia Sancoyo Setiabudi mengatakan dengan meningkatnya ekspor-impor, kebutuhan perlindungan barang melalui asuransi akan makin besar.
"Dengan demikian, peluang meraup premi di lini asuransi marine cargo juga ikut meningkat," ungkapnya kepada Kontan, Minggu (30/3).
Baca Juga: Intip Strategi Asuransi Tokio Marine Indonesia Hadapi Persaingan Asuransi Kendaraan
Lebih lanjut, Tokio Marine Indonesia juga melihat prospek cerah untuk asuransi marine cargo perusahaan karena sebagian besar pengiriman ekspor menggunakan kontainer yang memiliki profil risiko lebih rendah. Sancoyo bilang peningkatan ekspor membuka peluang untuk memperluas jaringan bisnis marine cargo perusahaan, termasuk kerja sama dengan perusahaan logistik.
Sancoyo juga mengatakan kenaikan ekspor Indonesia berdampak positif bagi pendapatan premi asuransi marine cargo perusahaan. Sampai Februari 2025, dia menyebut Tokio Marine Indonesia telah mencatat total pendapatan premi marine cargo mencapai Rp 100 miliar.
"Untuk segmen pengiriman ekspor dan antarkota tumbuh sekitar 3,2% per Februari 2025, jika dibandingkan pencapaian periode sama tahun sebelumnya," tuturnya.
Baca Juga: Tokio Marine Indonesia Sebut Pertumbuhan KPR Berdampak Positif bagi Asuransi Properti
Di tengah situasi perang tarif yang makin menantang, Sancoyo menyampaikan Tokio Marine Indonesia tetap optimistis dengan prospek asuransi marine cargo pada tahun ini. Dia bilang Tokio Marine Indonesia juga menyiapkan berbagai strategi untuk mengoptimalkan pendapatan premi di lini tersebut pada tahun ini.
"Strateginya, seperti penyesuaian tarif premi yang kompetitif, diversifikasi, serta inovasi produk agar tetap tumbuh dan mampu bersaing di tengah tantangan global," kata Sancoyo.
Sebagai informasi, berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), pendapatan premi asuransi marine cargo industri mencapai Rp 5,31 triliun pada 2024. Nilai itu meningkat 4,2%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Tokio Marine Indonesia Targetkan Pendapatan Premi Tumbuh 8%-10% pada 2025
Selanjutnya: 7 Wisata Kuliner di Makassar yang Lezat dan Cocok Dikunjungi Saat Libur Lebaran
Menarik Dibaca: KAI Layani 2 Juta Penumpang Selama Angkutan Lebaran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News