kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Usaha Mikro Kena Biaya MDR 0,3%, Bank-Bank Optimis Transaksi QRIS Tetap Tumbuh


Jumat, 14 Juli 2023 / 18:43 WIB
Usaha Mikro Kena Biaya MDR 0,3%, Bank-Bank Optimis Transaksi QRIS Tetap Tumbuh
ILUSTRASI. Sejumlah bank sudah mulai mengutip biaya merchant discount rate (MDR) sebesar 0,3% per transaksi yang dibebankan pada merchant usaha mikro.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank sudah mulai mengutip biaya merchant discount rate (MDR) sebesar 0,3% per transaksi yang dibebankan pada merchant usaha mikro, sebagaimana yang ditetapkan Bank Indonesia (BI) dan telah berlaku sejak 1 Juli 2023.

Namun perlu diketahui, besaran tarif MDR 0,3% dari BI tersebut tidak menjadi aturan yang baku, jadi keputusan tetap di tangan para penyedia jasa pembayaran (PJP). Artinya jika bank ingin mengutip biaya MRD QRIS di bawah 0,3% atau malah membebaskan pengutipan biaya, hal tersebut diperbolehkan regulator. Asalkan, PJP bisa menyerap biaya yang timbul dari biaya standar keekonomian 0,3% yang sudah disepakati dengan PJP.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) misalnya, sudah membebankan tarif baru MDR tersebut kepada pelaku usaha mikro.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari tetap optimistis transaksi QRIS akan tetap meningkat meski telah pengenaan tarif MDR 0,3% pada pelaku usaha mikro telah ditetapkan. Namun, Supari juga mengatakan pihaknya tidak akan langsung membebankan kepada pelaku usaha mikro.

"Memang pengutipan 0,3% itu besar untuk mereka (usaha mikro), karena itu kita masuk dengan program-program seperti pemberian diskon atau bisa jadi nanti kita membebaskan biaya untuk sementara waktu sambil mereka naik kapasitas usaha dan omsetnya," kata Supari saat ditemui di Jakarta, Kamis (13/7).

Baca Juga: Kena Biaya MDR, BI Proyeksi Transaksi QRIS Bisa Tetap Tumbuh

Meski begitu, Supari mengatakan, pemberian diskon maupun pembebasan biaya tersebut tidak akan diberlakukan kepada seluruh pelaku UMKM. BRI akan memberikannya kepada para UMKM pilihan yang dinilai memberikan kontribusi kepada BRI.

"Kita akan pilih beberapa UMKM untuk berikan diskon oleh BRI, yang tentunya selama ini memberikan berkontribusi kepada BRI, tapi tidak semuanya," terangnya.

Lebih lanjut, Supari mengatakan, jika nantinya pelaku usaha mikro bisa menaikkan kapasitas usahanya, BRI akan kembali mengutip biaya MDR QRIS. "Kalau kapasitas usaha dan omsetnya sudah naik, sehingga mereka (pelaku usaha mikro) bisa mengabsorb (menyerap) biaya itu dengan membebankan kepada harga pokok penjualan," kata Supari.

BRI mencatat hingga April 2023, BRI mengakuisisi 3,15 juta merchant QRIS dengan total volume sales mencapai Rp 4,01 triliun, atau naik 1.000% secara year on year. Sementara itu target tahun ini, BRI membidik akusisi 3,25 juta merchant QRIS dan volume sales sebesar Rp 5 triliun.

Bank lainnya yang juga telah mengutip biaya MDR QRIS adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Meskipun telah diberlakukan pengutipan biaya transaksi yang dibebankan pada pelaku usaha mikro, BTN optimistis transaksi QRIS dapat tumbuh.

"BTN optimistis tren pembayaran melalui QRIS tetap akan tumbuh meskipun sudah dikenakan MDR utk sektor mikro. Hal ini juga didukung oleh program sosialisasi oleh BI dan PJP yang menarik minat masyarakat dalam bertransaksi dengan menggunakan QRIS," kata Andi Nirwoto,  Direktur Operasi Teknologi Informasi (TI) dan Digital Banking BTN kepada Kontan, Kamis (13/7).

Pengutipan biaya MDR QRIS ini juga dibarengi dengan sosialisasi kepada mitra usaha. BTN juga telah mempersiapkan program-program promosi menarik terkait QRIS agar mampu membantu mitra usaha dalam meningkatkan sales volume dan pendapatannya.

Andi menyampaikan, pengenaan MDR di sektor mikro ini salah satunya bertujuan untuk peningkatan kualitas dan variasi pengembangan produk QRIS. Sehingga bagi para pelaku usaha yang menggunakan QRIS dapat meningkatkan jumlah transaksi pembayaran dan berdampak pada peningkatan sales volume dan pertumbuhan usaha sektor mikro.

Per Juni 2023, BTN telah mengakuisisi lebih dari 51.000 merchant dari berbagai sektor usaha, tumbuh 29% secara year on year. Jumlah transaksi dan sales volume masing-masing tumbuh sekitar 500% dan 650% secara year on year.

"Kami optimistis angka ini akan terus tumbuh dan mampu melampui target kami di akhir tahun 2023," kata Andi.

Begitu juga dengan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang juga telah melakukan sosialisasi dan edukasi pada merchant terkait pengutipan biaya MDR QRIS tersebut melalui berbagai channel seperti media sosial dan website Bank Mandiri

SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri, Thomas Wahyudi mengatakan pihaknya tetap optimistis terkait pengutipan MDR tersebut. "Bank Mandiri optimis dengan kenaikan MDR 0,3% untuk usaha mikro tidak mengurangi daya tarik terhadap merchant," kata Thomas kepada Kontan, Jumat (14/7).

Bank Mandiri di tahun 2023 menargetkan akuisisi jumlah merchant naik sekitar 10%-20% secara year on year dengan target frekuensi transaksi dan sales volume yang lebih agresif dari tahun 2022.

Begitu juga dengan PT Bank Central Asia Tbk atau Bank BCA juga memberlakukan pengutipan biaya MDR QRIS pada pelaku usaha mikro sebagaimana kebijakan regulator.

"BCA juga turut mendukung kebijakan regulator melalui penyediaan infrastruktur pembayaran QRIS guna mempermudah transaksi pembayaran masyarakat Indonesia," kata EVP Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F Haryn kepada Kontan, Kamis (13/7).

BCA mencatat hingga kuartal I 2023, total volume transaksi QRIS BCA mencapai 116,9 juta transaksi, atau meningkat lebih dari 351% secara year on year. Sementara, untuk nilai transaksi mencapai Rp 16,2 triliun. Adapun sektor yang mendukung pertumbuhan transaksi QRIS adalah F&B dan groceries.

Baca Juga: Tak Hanya untuk Pembayaran, BI Bakal Menambah Fitur Baru Layanan QRIS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×