Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Syariah bersiap melangkah ke babak baru sebagai entitas bank syariah penuh (spin-off) dari induknya, PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Direktur Syariah Banking CIMB Niaga, Pandji P Djajanegara, mengatakan, saat ini proses pemisahan masih dalam tahap pengajuan mendapatkan izin prinsip dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang ditargetkan dapat terbit pada November atau Desember 2025, dan seluruh proses ditargetkan dapat rampung pada Mei 2026.
Pandji menjelaskan, spin-off ini bukan hanya sekadar pemisahan administratif, tetapi juga transformasi model bisnis menuju arah yang lebih modern, digital, dan bernuansa islami.
“Cabang baru yang kami resmikan ini menjadi mock-up, cerminan seperti apa wajah CIMB Niaga Syariah setelah spin-off nanti, lebih modern, berbasis digital, dan berkarakter islami,” ujar Pandji di Tangerang, Rabu (23/10/2025).
Baca Juga: CIMB Niaga Syariah Hadirkan Syariah Digital Branch Pertama di Pulau Jawa
Seperti diketahui, CIMB Niaga Syariah baru saja meresmikan Syariah Digital Branch Serpong, berlokasi di Ruko Gading Serpong, Tangerang, Banten.
Cabang syariah berkonsep hybrid pertama di Pulau Jawa ini menggabungkan kenyamanan layanan konvensional di kantor cabang dengan kecepatan serta efisiensi layanan digital.
Selama ini, portofolio CIMB Niaga Syariah masih didominasi segmen korporasi dan komersial sekitar 45%, sementara sisanya 55%–60% berasal dari segmen ritel dan usaha kecil menengah (SME). Ke depan, komposisi ini akan berubah signifikan.
“Target kami di tahun 2030, porsi korporasi dan komersial hanya tinggal 20%. Fokus utama kami akan beralih ke segmen ritel, SME, dan komunitas islami,” jelas Pandji.
Menurutnya, langkah ini sejalan dengan misi menjangkau kelompok masyarakat “loyalis”, yakni nasabah yang secara ideologis berkomitmen menggunakan layanan perbankan syariah sepenuhnya, segmen yang selama ini belum tergarap optimal oleh CIMB Niaga.
Baca Juga: Adu Kuat BTN Syariah dan CIMB Niaga Syariah untuk jadi Bank Syariah Terbesar Kedua
CIMB Niaga Syariah juga tengah menyiapkan konsep cabang digital syariah yang modern namun tetap menonjolkan nilai-nilai islami. Cabang ini akan menjadi standar baru bagi seluruh jaringan setelah spin-off.
“Desain cabangnya akan lebih tenang, hangat, dan berkarakter islami — dengan elemen kayu, kaligrafi, dan suasana yang nyaman, tapi tetap modern,” kata Pandji.
Dari sisi layanan, seluruh cabang konvensional CIMB Niaga nantinya juga bisa melayani transaksi syariah. Hal ini dimungkinkan karena CIMB Niaga Syariah akan menjadi bank pertama di Indonesia yang memanfaatkan penuh kebijakan OJK terkait full leveraging cabang induk.
Artinya, nasabah di daerah yang belum memiliki cabang syariah tetap dapat melakukan transaksi syariah di cabang konvensional, sementara pembukuannya akan dilakukan di cabang syariah terdekat.
Pasca-spin-off, CIMB Niaga Syariah akan menghadirkan aplikasi digital khusus berbasis Octo yang terpisah dari sistem konvensional. Aplikasi ini akan menampilkan produk-produk syariah seperti pembiayaan rumah, pembiayaan kendaraan, wakaf produktif, hingga goal-based savings untuk keperluan umrah dan pendidikan.
Selain itu, perseroan juga akan memperkuat portofolio pembiayaan hijau (green financing) di sektor energi terbarukan, pertanian, dan UMKM berkelanjutan.
“Kami mulai dengan porsi sekitar 10% dari total pembiayaan, dan dalam lima tahun ke depan ditargetkan naik di atas 25%. Prinsipnya, bukan sekadar green label, tapi benar-benar berdampak,” tegas Pandji.
CIMB Niaga Syariah juga menargetkan asetnya dapat tumbuh dua kali lipat dari posisi saat ini yang sekitar Rp 70 triliun menjadi lebih dari Rp 100 triliun pada 2030.
Pertumbuhan ini akan ditopang oleh ekspansi di segmen ritel dan SME, inovasi digital, serta sinergi dengan CIMB Group Malaysia yang selama ini telah memiliki pengalaman sukses melalui CIMB Islamic.
Baca Juga: Adu Taji BTN Syariah dan CIMB Niaga Syariah Menjadi Bank Syariah Terbesar Kedua
“CIMB Group sangat mendukung langkah ini. Mereka bahkan mendorong agar spin-off dipercepat. Kita akan belajar banyak dari keberhasilan CIMB Islamic di Malaysia,” ungkap Pandji.
Lebih jauh, Pandji menegaskan bahwa CIMB Niaga Syariah ingin tampil sebagai bank syariah yang relevan bagi masyarakat modern, bukan sekadar lembaga keuangan dengan label halal.
“Kami ingin menunjukkan bahwa bank syariah itu efisien, digital, ramah, dan solutif. Mudah-mudahan keberadaannya membawa keberkahan, tidak hanya bagi nasabah, tapi juga untuk perekonomian umat secara keseluruhan,” tutup Pandji.
Selanjutnya: Masa Penawaran ORI028 Ditutup, Bagaimana Prospek SBN Ritel Berikutnya?
Menarik Dibaca: 8 Rahasia Desainer Membuat Kamar Tidur Kecil Terasa Mewah dan Lapang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News