kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Asuransi Kendaraan Diproyeksi Terdampak Signifikan Penurunan Penjualan Kendaraan


Minggu, 18 Mei 2025 / 21:21 WIB
Asuransi Kendaraan Diproyeksi Terdampak Signifikan Penurunan Penjualan Kendaraan
ILUSTRASI. Penjualan mobil listrik di pusat perbelanjaan di Jakarta, Senin (21/4/2025). Melemahnya penjualan kendaraan bermotor baik wholesales maupun retail akan berdampak signfikan pada asuransi kendaraan bermotor.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan penjualan kendaraan bermotor diproyeksi akan berdampak signifikan pada asuransi kendaraan pada tahun 2025 ini.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil secara wholesales periode Januari 2025 hingga April 2025 mencapai 256.368 unit, atau turun 2,9% secara tahunan (yoy).

Sementara itu, penjualan mobil secara retail para periode Januari 2025 hingga April 2025 turun 7,7% YoY menjadi 267.514 unit.

Mengenai hal itu, Pengamat Asuransi Irvan Rahardjo mengatakan, melemahnya penjualan kendaraan bermotor baik wholesales maupun retail mengindikasikan menurunnya daya beli masyarakat secara umum. 

Baca Juga: AAJI: Penurunan IHSG Jadi Sinyal Penguatan Mitigasi Risiko di Industri Asuransi Jiwa

Irvan bilang hal tersebut akan berdampak signifikan terhadap pencapaian premi asuransi kendaraan bermotor di industri asuransi umum hingga akhir tahun 2025 ini. Dengan demikian, dia memproyeksikan pendapatan premi asuransi kendaraan berpotensi tumbuh di level satu digit pada 2025.

"Apabila penjualan kendaraan bermotor tidak ada lonjakan signifikan hingga akhir tahun ini, diproyeksikan pendapatan premi asuransi kendaraan bermotor tidak lebih dari satu digit atau maksimal hanya 10%," ujarnya kepada Kontan, Minggu (18/5).

Lebih lanjut, Irvan menyampaikan dengan lesunya daya beli masyarakat, tidak banyak pilihan bagi asuransi umum untuk melakukan substitusi atau peralihan penjualan asuransi demi mencapai target tahunan. 

Baca Juga: AAJI Proyeksikan Pendapatan Premi Asuransi Jiwa akan Tetap Tumbuh pada Kuartal I-2025

Sebab, dia bilang lini asuransi kendaraan bermotor sendiri selama ini sangat signifikan berkontribusi sekitar 30% dari pendapatan premi asuransi umum secara keseluruhan.

Jika dilihat dari kinerja industri pada 2024, data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi perusahaan asuransi umum dari lini asuransi kendaraan mencapai Rp 20,14 triliun. Nilai itu hanya meningkat tipis 3,3%, jika dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya. 

Selanjutnya: Jelang Idul Adha, Cek Harga Kambing dan Sapi Kurban di Dompet Dhuafa Jabar 2025

Menarik Dibaca: Ini Cara Bebas Finansial dengan Punya Multi-Income

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×