Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) berencana melakukan konsolidasi 15 perusahaan asuransi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi 3 perusahaan.
Managing Director Chief Economist Danantara, Reza Yamora Siregar, mengakui rencana konsolidasi perusahaan asuransi BUMN muncul karena sebagian besar kinerjanya masih kurang baik.. “Kami punya 15 asuransi BUMN. Kemungkinan, dari 15 itu kami hanya akan mempertahankan tiga,” ujarnya, Selasa (30/9/2025).
Reza menjelaskan, konsolidasi ini bertujuan memperkuat kapasitas asuransi BUMN sekaligus memenuhi ketentuan ekuitas minimum yang akan diberlakukan regulator pada 2026 dan 2028. Menurutnya, kebutuhan modal besar tidak bisa dipenuhi secara organik dalam waktu singkat, sehingga diperlukan langkah konsolidasi besar. Sebagai tahap awal, Danantara akan mengelompokkan seluruh perusahaan asuransi BUMN dalam satu klaster.
Baca Juga: Ini Respons Asuransi Asei Terkait Rencana Konsolidasi Perusahaan Reasuransi BUMN
Melansir laporan keuangan sejumlah perusahaan asuransi BUMN per September 2025, hasil laba setelah pajak bervariasi. PT Jasa Raharja misalnya masih positif, sementara PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) tercatat merugi. Berikut rinciannya:
Jasa Raharja
Perusahaan ini mencetak laba setelah pajak Rp1,20 triliun dalam sembilan bulan pertama 2025, melonjak 37,7% dari Rp871,31 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan itu ditopang pendapatan premi yang meningkat 17,2% secara tahunan menjadi Rp 4,07 triliun. Premi neto juga naik 18,5% menjadi Rp3,97 triliun. Alhasil, pendapatan underwriting naik 12,16% menjadi Rp3,78 triliun.
Sementara itu, beban underwriting Jasa Raharja turun 1,47% menjadi Rp 2,67 triliun. Utangnya naik mencapai Rp 993,43 miliar, sedikit naik dari Rp991,25 miliar pada periode sama 2024. Adapun asetnya tumbuh 11,4% menjadi Rp17,08 triliun dan rasio solvabilitas (RBC) masih kuat di level 828,12%.
Asuransi Jiwa IFG (IFG Life)
Perusahaan membukukan rugi setelah pajak Rp119,28 miliar dalam sembilan bulan pertama tahun ini, berbalik dari posisi laba Rp153,44 miliar pada periode yang sama 2024. Hanyasaa saja, laba komprehensif masih naik dari Rp 105 miliar menjadi Rp 465 miliar.
Total pendapatannya naik 4,9% secara tahunan menjadi Rp5,30 triliun. Pendapatan premi bruto tercatat Rp5,16 triliun dan premi reasuransi Rp1,18 triliun, sehingga premi neto Rp3,74 triliun.
Baca Juga: OJK Dukung Konsolidasi Asuransi dan Reasuransi BUMN, Merger Besar Menanti
Beban klaim dan manfaat meningkat 12,1% secara tahunan menjadi Rp4,35 triliun. Beban usaha juga melonjak menjadi Rp898,81 miliar dari Rp680,59 miliar. Meski begitu, IF Life mencerak pendapatan komprehensif sebesar Rp584,71 miliar, dengan laba komprehensif mencapai Rp465,42 miliar.
Dari sisi neraca, utang IFG Life melonjak menjadi Rp1,93 triliun dari Rp685,77 miliar setahun sebelumnya. Adapun total asetnya turun menjadi Rp33,91 triliun dari Rp34,77 triliun dengan RBC solid di level 214,97%.
Asabri
Asabri tak mencantumkan laporan keuangan pada situs resminya. Tapi laporan tahun 2023, perusahaan ini mencatat ekuitas minus Rp 1,06 triliun sepanjang tahun 2023. Hanya saja, angka itu sudah membaik dari tahun 2020 yang sempat mengalami ekuitas minus Rp 13,30 triliun.
Baca Juga: Soal Konsolidasi BUMN Asuransi, Ini Kata Tugu Insurance
Aset Asabri tahun 2023 menyusut karena aset tidak produksi hampir mencapai 71%. Rasio klaim perusahaan ini juga sangat tinggi. Sehingga defisit pembayaran klaim pada periode 2017- 2024 mencapai Rp 1,74 triliun. Sementara selama periode 2025-2034, defisit klaim diperkirakan akan mencapai Rp 4,19 triliun. Defisit ini akan dipenuhi dari hasil investasi dan pelepasan aset investasi.
Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo)
Perusahaan ini mencatat kenaikan laba yang signifikan. Berdasarkan laporan keuangan per Agustus 2025, Jasindo membukukan laba setelah pajak sebesar Rp 117,04 miliar, melesat dari Rp 20,22 miliar dalam delapan bulan pertama 2024. Capaian itu ditopang premi bruto yang meningkat 11,5% secara tahunan menjadi Rp 2,71 triliun. Premi neto naik 5,92% menjadi Rp 1,43 triliun
PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo)
Meski termasuk dalam rencana konsolidasi 16 entitas klaster asuransi, Jamkrindo sejatinya bukan perusahaan asuransi, tapi perusahaan penjaminan yang berperan strategis memperluas akses pembiayaan bagi UMKM, korporasi, dan sektor produktif lainnya.
Kinerja Jamkrindo dalam sembilan bulan pertama 2025 masih stabil di tengah tekanan sejumlah rasio keuangan. Volume penjaminan mencapai Rp186,76 triliun atau 53,59% dari target RKAP 2025, terdiri atas penjaminan KUR Rp116,54 triliun dan non-KUR Rp70,21 triliun.
Aset perusahaan ini mencapai Rp31,87 triliun, dengan liabilitas Rp18,44 triliun dan ekuitas Rp13,43 triliun. Pendapatan utama dari IJP bruto mencapai Rp5,59 triliun atau 65,53% dari RKAP, disusul pendapatan investasi Rp 1,19 triliun atau 79,82% dari RKAP, pendapatan subrogasi bersih Rp 1,26 triliun atau 79,90% dari, dan pendapatan lain-lain Rp50,67 miliar.
Baca Juga: Jamkrindo Catatkan Penjaminan Kredit di Sektor Pertanian Rp 35,78 Triliun
Beban klaim tercatat Rp3,79 triliun atau 49,36% dari RKAP, sementara beban usaha Rp1,46 triliun atau 79,75% RKAP. Seluruh klaim dari lembaga keuangan mitra dapat dibayar tepat waktu dan tepat jumlah, mencerminkan kekuatan finansial dan kepatuhan Jamkrindo terhadap SLA yang disepakati.
Laba sebelum pajak mencapai Rp1,18 triliun atau 156,72% dari RKAP, dan laba bersih setelah pajak Rp646,06 miliar atau 114,98% dari RKAP. Sejak berdiri pada 1970, Jamkrindo selalu mencatatkan laba setiap tahun, menunjukkan kinerja yang konsisten dan berkelanjutan.
Rasio klaim terhadap target berada di 67,82%, sedangkan rasio Opex 16,48% lebih efisien dari target 17,69%. Capaian ini menegaskan kemampuan Jamkrindo menjaga keseimbangan antara ekspansi penjaminan, efisiensi operasional, dan profitabilitas berkelanjutan.
Selanjutnya: Rupiah Akhiri Tren Pelemahan ke Rp16.576 Rabu (15/10), Didukung Sinyal Dovish The Fed
Menarik Dibaca: PPG Prajabatan 2025 Calon Guru Resmi Dibuka, Begini Cara Daftar dan Jadwal Seleksinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News