Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsolidasi bank pembangunan daerah (BPD) berlanjut. Terbaru, Bank NTB Syariah akan bergabung dalam Kelompok Usaha Bank (KUB) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim).
Proses Bank NTB Syariah untuk gabung dalam KUB Bank Jatim telah resmi disepakati. Ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian antara pemegang saham pengendali (shareholder agreement)
Penandatanganan perjanjian tersebut dilakukan Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman dan Pj. Gubernur Nusa Tenggara Barat Lalu Gita Ariadi. Direktur Utama Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo dan Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono turut menyaksikan penandatanganan perjanjian itu.
Sebagai informasi, rencana pembentukan KUB Bank Jatim dengan Bank NTB Syariah sebenarnya sudah dimulai sejak lama. Diawali dengan kunjungan Bank NTB Syariah di kantor Bank Jatim pada September 2022.
Baca Juga: Bank Jatim Jajaki Kerja Sama KUB dengan Bank Banten
Gita Ariadi menyampaikan bahwa Jawa Timur memiliki berbagai keunggulan mulai dari aksesibilitasnya, komoditinya, pasarnya, hingga konektivitas. Termasuk BPD-nya juga unggul, dalam hal ini yang dimaksud adalah Bank Jatim.
Ia berharap pengalaman positif dari Bank Jatim dapat menular kepada kinerja BPD yang ia pimpin. Sehingga nantinya akan terjadi local hero yang mampu menggerakkan pembangunan di NTB serta memperluas aliansi pembangunan ekonomi dengan potensi-potensi yang dimiliki NTB.
“Investor itu sangat tertarik dengan Jawa Timur karena aksesibilitasnya. Sementara kita daerah kepulauan memiliki hitungan distribution cost sendiri. Jadi kami berharap ke depannya bisa ikut terdorong agar hilirisasi dapat terwujud di daerah kita,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (9/5).
Dalam kesempatan yang sama, Adhy mengapresiasi semangat Bank NTB Syariah dan Bank Jatim dalam melakukan kerja sama ini. Dengan adanya KUB, ia yakin kinerja kedua bank tersebut dapat terdongkrak dengan maksimal sehingga akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Baca Juga: Konglomerasi BPD Terus Berlanjut, Permodalan Bank Jangkar Kuat dengan CAR di Atas 20%
Menurut Adhy, Bank Jatim memiliki pengalaman yang sangat baik dalam pengelolaan bisnisnya. Mulai dari sisi IT, human capital, dan lain sebagainya. Sehingga, dengan adanya KUB ini diharapkan juga berdampak baik terhadap kinerja Bank NTB Syariah.
“Melalui pembiayaan dan dukungan finansial, bankjatimtelah mendorong sektor-sektor utama dalam perekonomian, termasuk dukungan dalam pengembangan UMKM di Jawa Timur,” ujar Adhy.
Adapun salah satu bentuk dukungan Bank Jatim kepada UMKM adalah melalui program percepatan penyaluran dana bergulir (dagulir).
Sampai dengan Desember 2023, jumlah dagulir yang telah disalurkan oleh bank jatim mencapai Rp 475,97 miliar untuk 12.525 debitur. Kemudian dari sisi kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), Bank Jatim juga secara konsisten terus menjadi kontributor utama PAD Pemprov Jawa Timur.
Pada tahun 2023, setoran dividen Bank Jatim ke Pemprov Jawa Timur sebesar Rp 407,57 miliar atau mencapai 88,64% dari total setoran dividen seluruh BUMD milik Provinsi Jawa Timur.
Baca Juga: Setelah BPD NTB Syariah, Bank Jatim Jajaki Gandeng Bank Lampung untuk Bentuk KUB
"Kami punya 12 BUMD dan puluhan anak perusahaan tapi belum maksimal, baru bankjatim yang sangat signifikan memperoleh pendapatan dan menopang kita," jelas Adhy.
Oleh karena itu, pihaknya berharap pembentukan KUB Bank Jatim dengan Bank NTB Syariah ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kedua bank dan para stakeholdersnya.
Seperti terwujudnya peningkatan aset bankjatim melalui pertumbuhan anorganik, terpenuhinya modal inti bagi Bank NTB Syariah, terwujudnya sinergitas dan efisiensi operasional, serta terciptanya daya saing yang lebih baik melalui penggunaan bersama teknologi, penelitian pasar, pengembangan produk, pemasaran, hingga peningkatan akses ke sumber daya keuangan dan pasar internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News