Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tendi Mahadi
Efeknya, perolehan Dana Pihak Ketiga tumbuh 35% YoY mencapai Rp 9,4 triliun dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 7,3 triliun. Jumlah nasabah mencapai 513 ribu nasabah, tumbuh 154% YoY dibandingkan Agustus 2022 yang tercatat sebesar 201.000 nasabah.
Meski begitu, Pranata mengatakan perluasan cabang juga tetap dilakukan untuk menambah pertumbuhan perusahaan secara organik. BCA Syariah menambah kantor cabang pembantu di beberapa kota dengan peluang bisnis yang masih berkembang.
"Modernisasi layanan yang dilakukan oleh BCA Syariah merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan perolehan dana murah," kata Pranata.
BCA Syariah sendiri menargetkan di akhir tahun ini Dana Pihak Ketiga (DPK) dapat tumbuh di kisaran 10%-12% yoy dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp9,5 triliun.
Senada, Direktur Syariah Banking CIMB Niaga, Pandji P Djajanegara menyampaikan beberapa langkah yang akan dilakukan untuk dapat memperbesar pangsa pasar baik secara lokal maupun mancanegara, yakni dengan mengoptimalkan channel-channel perbankan yang ada saat ini dan terus mengeksplorasi potensi-potensi penambahan channel.
Baca Juga: Kenaikan Suku Bunga Telah Mengerek Laba Bank-Bank Besar AS
"Kami terus mengoptimalkan model operasi Dual Banking Leveraging Model yang telah kami terapkan sejauh ini," kata Pandji kepada Kontan Jumat (13/10).
Pengoptimalan tersebut dimulai dari jaringan fisik dengan terus meningkatkan pemanfaatan jaringan syariah sendiri serta jaringan fisik Bank CIMB NIAGA induk sebagai channel pemasaran produk & layanan syariah.
Strategi lainnya adalah melakukan pengembangan produk-produk syariah untuk menjangkau dan menembus pasar baru, yakni dengan meningkatkan kolaborasi dan sinergi dengan para partner, baik dengan para merchant yang menjadi channel penyaluran produk dan layanan syariah, maupun partner dari industri keuangan lainnya dalam kerjasama produk untuk nasabah, serta partner-partner dalam pengembangan ekosistem halal di Indonesia.
"Dalam era digital, perbankan tentunya berlomba-lomba untuk mengembangkan layanan digitalnya. Kami memanfaatkan inovasi digital yang telah dikembangkan oleh CIMB NIAGA induk," kata Pandji.
Melalui inovasi digital tersebut, CIMB Niaga Syariah memperluas jangkauan penyaluran produk dan layanannya dengan menghubungkan dengan platform-platform e-commerce serta merchant-merchant yang ada untuk menembus pasar retail yang lebih luas.
Pandji membeberkan target CIMB Niaga Syariah dalam jangka pendek yakni dapat memiliki porsi terhadap bank induknya (share of book) setidaknya 25% dari aspek aset, pembiayaan, pendanaan, dan pendapatan sebelum pajak (PBT).
"Sementara secara eksternal, kami memiliki target jangka pendek untuk memiliki pangsa pasar (market share) setidaknya 10%. Kami juga akan terus memantapkan posisi sebagai Bank Syariah Swasta terbesar di Indonesia maupun bank Syariah terbesar kedua di Indonesia," kata Pandji.
Baca Juga: Berhasil Lakukan Tranformasi, Bank DKI Raih Perhargaan dari Kemendagri
Untuk mencapai target market share tersebut, Pandji mengatakan akan terus memperluas customer base dengan produk-produk unggulan di market seperti Syariah Card, Mortgage iB, dan produk lainnya.
Adapun dalam jangka menengah panjang, CIMB Niaga Syariah ingin terus berpartisipasi, mengembangkan, dan menyalurkan produk dan layanan berkelanjutan di pasar perbankan Syariah menjadi Bank Syariah Berkelanjutan Pertama di Indonesia.
"Kami juga ingin terus memperkuat aspek-aspek kepatuhan syariah dalam produk dan layanan kami untuk menjadi Bank Syariah dengan tingkat kepatuhan (five star)," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News