kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPR pesimis, target kredit turun jadi 15%


Minggu, 06 September 2015 / 12:10 WIB
BPR pesimis, target kredit turun jadi 15%


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Perlambatan pertumbuhan kredit perbankan karena imbas perekonomian nasional dan global sepertinya ikut menyeret kinerja industri bank perkreditan rakyat (BPR) konvensional. Lihat saja, industri ini pesimis target pertumbuhan kreditnya yang sebesar 18% akan tercapai di akhir tahun nanti.

Alih-alih menginjak rem pertumbuhan kredit, industri BPR malah menurunkan target pertumbuhan kreditnya menjadi hanya 15%. Wajar, sampai pertengahan tahun ini, realisasi pertumbuhan kredit BPR cuma 12,50%, yaitu dari Rp 65,507 triliun pada Juni 2014 lalu menjadi Rp 73,694 triliun atau bertambah Rp 8,187 triliun.

Perlambatan ini sebetulnya terasa pada kinerja BPR sejak tahun 2013 silam. Pertumbuhan kredit BPR saat itu sebanyak 18,78%, kemudian melorot menjadi hanya 15,43% pada akhir tahun lalu. "Melihat kondisi saat ini, industri BPR sepertinya hanya mampu mencetak pertumbuhan 15%," imbuh Joko Suyanto, Ketua Perhimpunan BPR Indonesia (Perbarindo), akhir pekan ini.

Saat ini, sambung dia, kondisi perbankan tidak sekinclong tahun-tahun sebelumnya. Faktor yang menyeret pertumbuhan kredit di antaranya, penurunan harga komoditas. Persoalannya, banyak industri turunan dari sektor tambang dan batu bara yang mulai mengencangkan ikat pinggang.

Di sisi lain, rasio kredit bermasalah atau nonperfoming loan (NPL) BPR semakin bengkak. Sedikit banyak, faktor ini diyakini menghambat ekspansi kredit BPR. Sekadar informasi, sampai paruh pertama tahun ini, NPL BPR tembus 5,71%. Angka ini naik jauh ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 4,76%.

Beruntung, dari sisi sumber dana, BPR tidak kesulitan menghimpun dana. Total sumber dana BPR mencapai Rp 78,052 triliun per Juni 2015 atau meningkat 17,90%. Pertumbuhan ini jauh lebih baik ketimbang tahun 2014 silam, yaitu 16,61% dan tahun 2013, yakni 15,98%.

Adapun, tabungan tercatat meningkat 9,61%, deposito naik 22,01%. "Meskipun kredit diperkirakan hanya tumbuh 15% sampai akhir tahun nanti, namun pertumbuhan sumber dana akan tetap lebih tinggi. Yakni, sekitar 17%. Kami juga akan mengupayakan NPL di bawah 5% sampai tutup tahun nanti," pungkasnya.

Asal tahu saja, sampai saat ini, jumlah BPR konvensional di Indonesia sebanyak 1.642 unit. Isu permodalan minimum menjadi topik hangat di kalangan pelaku usaha BPR, mengingat faktanya terdapat 1.200 BPR yang bermodal cekak alias kurang dari Rp 6 miliar sesuai aturan POJK soal Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×