kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,51   7,00   0.76%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BSI Catat Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 53,6 Triliun per September 2023


Selasa, 31 Oktober 2023 / 16:55 WIB
BSI Catat Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 53,6 Triliun per September 2023
ILUSTRASI. Hingga September 2003 pembiayaan berkelanjutan BSI telah mencapai sekitar Rp 53,6 triliun./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/17/10/2023.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) tengah fokus dalam menyalurkan pembiayaan berkelanjutan. Hingga September 2003 pembiayaan berkelanjutan BSI telah mencapai sekitar Rp 53,6 triliun atau 23,2% dari total pembiayaan perseroan.

Dengan sektor yang mendominasi yakni sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) sekitar Rp 43,4 triliun, disusul oleh sektor pertanian sebesar Rp 4,9 triliun eko-efisiensi produk sebesar Rp 3,3 triliun, energi terbarukan sebesar Rp 1,4 triliun, dan proyek Eco Green mencapai sebesar Rp 600 miliar. 

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan pembiayaan berkelanjutan BSI saat ini berfokus pada lima sektor utama. Mulai dari UMKM, produk ramah lingkungan, pertanian dan perkebunan ramah lingkungan, energi bersih dan terbarukan, dan produk hijau lainnya seperti pembangunan gedung ramah lingkungan, industri pengelolaan air, transportasi ramah lingkungan hingga pengelolaan limbah.

Baca Juga: Bank Syariah Indonesia (BSI) Catatkan Laba Bersih Rp 4,2 Triliun di Kuartal III-2023

"BSI dalam hal ini terus berkolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk menopang pembiayaan sektor hijau ini. Yakni, melalui OJK, Kementerian ESDM, Kementerian Kehutanan dan juga Lingkungan Hidup, juga bekerjasama dengan IDX dan melakukan komunikasi kepada investor-investor baik dalam maupun luar negeri," ujar Hery saat paparan kinerja perseroan, Selasa (31/10).

Ke depan, BSI akan terus meningkatkan literasi dan awareness kepada nasabah korporasi terutama nasabah-nasabah yang berada pada sektor-sektor yang memerlukan sertifikasi atau standar analisa dampak lingkungan (AMDAL), seperti sektor kelapa sawit, pertambangan, maupun industri manufaktur lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×