kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.250   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Dana Nasabah Hilang di Rekening Jenius, Ini Penjelasan Manajemen


Sabtu, 26 Agustus 2023 / 05:30 WIB
Dana Nasabah Hilang di Rekening Jenius, Ini Penjelasan Manajemen


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kabar nasabah mengalami kehilangan dana di rekening Jenius beberapa kali ramai di media sosial. Bahkan, beberapa kejadian tersebut pun sempat membuat nasabah meragukan keamanan untuk menyimpan dananya di digital banking milik PT Bank BTPN Tbk (BTPN) tersebut.

Contohnya, pada Juli 2023 yang lalu ramai dibicarakan ada nasabah yang secara tiba-tiba mengalami kehilangan dana hingga mencapai Rp 24 juta. Ada pula nasabah lain yang kehilangan Rp 7,5 juta.

Digital Banking Head Bank BTPN Irwan Tisnabudi pun menyadari bahwa isu kehilangan dana di rekening Jenius memang kerap terjadi. Namun, setelah diselidiki oleh bank, Irwan menyebut itu disebabkan oleh nasabah yang kurang menjaga keamanan datanya.

Baca Juga: Bank Muamalat Buka Layanan Daftar Haji WNI di Malaysia

Irwan bilang pertama kali Jenius diterpa isu tersebut sekitar tahun 2021. Kala itu, ia menjelaskan bahwa yang terjadi adalah modus social engineering atau rekayasa sosial.

“Misal, saya pura-pura telepon nasabah dan mengaku dari BTPN dan meminta beberapa data seperti kode OTP,” ujar Irwan.

Lebih lanjut, Irwan menjelaskan bahwa hal tersebut lah yang akhirnya membuat penipu bisa melakukan transaksi dengan rekening nasabah. Sehingga, tiba-tiba dana nasabah hilang.

Berjalannya waktu, modus lain pun dilakukan untuk menipu nasabah Jenius. Salah satunya modus carding yang ternyata menjadi penyebab bobolnya dana nasabah dalam kejadian bulan Juli tersebut.

Irwan bilang sejatinya carding merupakan modus lama yang memang sering terjadi. Biasanya, itu dilakukan dengan mengambil kode-kode penting yang ada di kartu seperti CVC.

Baca Juga: Jenius Isyaratkan Bakal Gandeng Partner untuk Membentuk Ekosistem Terintegrasi

“Makanya kita sekarang bikin kartu kredit yang kode CVC-nya tidak dicantumkan dalam kartu namun hanya ada di dalam aplikasi. Sehingga cuma nasabah bersangkutan yang mengetahui,” jelasnya.

Ia pun memastikan bahwa saat ini pihaknya selalu memastikan keamanan data nasabah untuk menjaga kepercayaan. Mengingat, keamanan adalah salah satu prioritas dalam bank digital. “Jadi bisa dipastikan tidak ada kebocoran data yang terjadi di Jenius selama ini,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×