Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025. Jika dilihat secara rinci berdasarkan sektor jasa keuangan, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan perbankan menjadi sektor yang paling tinggi menurut tingkat literasi dan inklusi pada SNLIK 2025.
Friderica menerangkan tingkat literasi keuangan di sektor perbankan mencapai 65,50% pada 2025, sedangkan tingkat literasi pada 2024 sebesar 64,05%.
"Adapun tingkat inklusi keuangan di sektor perbankan mencapai 70,65% pada 2025, sedangkan pencapaian pada 2024 sebesar 68,88%," ucapnya dalam konferensi pers di gedung Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta Pusat, Jumat (2/5).
Baca Juga: OJK Targetkan Literasi 69,35% dan Inklusi Keuangan 93% pada 2029
Friderica menjelaskan tingkat literasi dan inklusi keuangan yang tinggi di sektor perbankan tak terlepas dari masyarakat yang memang sudah familier dengan layanan dari perbankan.
"Kebanyakan masyarakat memang sangat familier atau sudah menggunakan rekening bank," tuturnya.
Sementara itu, Friderica menerangkan tingkat literasi dan inklusi paling rendah di sektor jasa keuangan adalah lembaga keuangan mikro. Dia menyampaikan literasi lembaga keuangan mikro pada 2025 mencapai 9,80%, sedangkan angka pada 2024 sebesar 9,78%.
Adapun tingkat inklusi lembaga keuangan mikro pada 2025 sebesar 1,20%, sedangkan pencapaian pada 2024 sebesar 1,35%.
Baca Juga: OJK Beberkan Penyebab Indeks Literasi Perasuransian Naik Menjadi 45,45% pada 2025
Secara rinci, berikut ini indeks literasi dan inklusi keuangan di sektor jasa keuangan pada 2025:
1. Perbankan
Literasi: 65,50%
Inklusi: 70,65%
2. Pasar Modal
Literasi: 17,78%
Inklusi: 1,34%
3. Perasuransian
Literasi: 45,45%
Inklusi: 28,50%
4. Lembaga Pembiayaan
Literasi: 46,66%
Inklusi: 12,38%
5. Dana Pensiun
Literasi: 27,79%
Inklusi: 5,37%
6. Pergadaian
Literasi: 54,74%
Inklusi: 8,23%
7. Lembaga Keuangan Mikro
Literasi: 9,80%
Inklusi: 1,20%
8. Fintech Lending
Literasi: 24,90%
Inklusi: 4,40%
9. Lembaga Jasa Keuangan Lainnya
Literasi: 42,77%
Inklusi: 14,71%
Secara total, Friderica menyampaikan indeks literasi keuangan nasional meningkat menjadi 66,46% pada 2025, dari pencapaian pada 2024 yang sebesar 65,43%. Indeks inklusi keuangan nasional meningkat menjadi 80,51% pada 2025, dari 75,02% pada 2024.
Friderica bilang OJK akan terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan ke depannya. Dia menyebut fokus OJK untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan baik secara konvensional maupun syariah tertuang dalam Peta Jalan Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen (2023-2027), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-2029, serta Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2025-2045.
Sebagai informasi, pengumpulan data SNLIK 2025 dilakukan pada periode 13 Januari 2025 hingga 11 Februari 2025. Adapun target respondennya anggota rumah tangga (individu terpilih) dengan usia 15-79 tahun. Jumlah sampel mencapai 10.800 responden, dengan response rate sebesar 99,56%.
Baca Juga: Hasil SNLIK 2025: Indeks Literasi Keuangan 66,46% dan Inklusi Keuangan 80,51%
Selanjutnya: PMI Manufaktur Anjlok, Ancaman PHK Massal Meningkat
Menarik Dibaca: Edukasi Sistem Peradilan Nasional, UPH Gelar Seminar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News