kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   -10.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

OJK Targetkan Literasi 69,35% dan Inklusi Keuangan 93% pada 2029


Jumat, 02 Mei 2025 / 21:05 WIB
OJK Targetkan Literasi 69,35% dan Inklusi Keuangan 93% pada 2029
ILUSTRASI. Moneyfest 2025: Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi dalam acara MoneyFest@School di SMAK Sang Timur, Jakarta, Selasa (29/4/2025). Acara yang diselenggarakan media bisnis dan investasi KONTAN kali ini mengusung tema 'Invest In You'. KONTAN/Baihaki/29/4/2025


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan target yang dipatok untuk literasi dan inklusi keuangan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2025-2029.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menerangkan target literasi keuangan pada 2029 itu mencapai 69,35%.

"Adapun target inklusi keuangan sebesar 93% pada 2029," ucapnya dalam konferensi pers di gedung Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta Pusat, Jumat (2/5).

Friderica meyakini target literasi dan inklusi keuangan bisa tercapai pada 2029, didukung sinergi berbagai pihak. Lebih lanjut, target inklusi keuangan makin meningkat pada 2045 atau era Indonesia Emas. 

Baca Juga: Hasil SNLIK 2025: Indeks Literasi Keuangan 66,46% dan Inklusi Keuangan 80,51%

Friderica mengatakan berdasarkan Undang-undang Nomor 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2025-2045, inklusi keuangan era Indonesia Emas pada 2024 sebesar 98%.

"Jadi, harapannya nanti seluruh masyarakat Indonesia itu sudah terinklusi keuangan. Sesuai arahan Presiden, inklusi itu harus terus didorong untuk mencapai target," katanya.

Sementara itu, berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, Friderica menyampaikan indeks literasi keuangan nasional meningkat menjadi 66,46% pada 2025, dari pencapaian pada 2024 yang sebesar 65,43%. 

"Adapun indeks inklusi keuangan nasional meningkat menjadi 80,51% pada 2025, dari 75,02% pada 2024," tuturnya.

Baca Juga: Lewat Money Fest @School, OJK Bekali Pelajar Life Skill Literasi Keuangan

Secara rinci, Friderica menyebut perbankan menjadi sektor yang paling tinggi tingkat literasi dan inklusi. Adapun literasinya mencapai 65,50% pada 2025, sedangkan pada 2024 hanya sebesar 64,05%. Indeks inklusi perbankan pada 2025 mencapai 70,65%, sedangkan pada 2024 sebesar 68,88%.

Lembaga keuangan mikro menjadi sektor yang paling rendah tingkat literasi dan inklusi pada 2025. Untuk literasinya sebesar 9,80% pada 2025, sedangkan pada 2024 sebesar 9,78%. Adapun inklusinya sebesar 1,20% pada 2025, sedangkan pada 2024 sebesar 1,35%. 

Sebagai informasi, pengumpulan data SNLIK 2025 dilakukan pada periode 13 Januari 2025 hingga 11 Februari 2025. Adapun target respondennya anggota rumah tangga (individu terpilih) dengan usia 15-79 tahun. Jumlah sampel mencapai 10.800 responden, dengan response rate sebesar 99,56%.

Selanjutnya: Power Begins to Return after Outage in Indonesia's Bali Island

Menarik Dibaca: Robert Kiyosaki Ingin Semua Orang Bersiap Hadapi Kepanikan Global dengan Cara Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×