CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.897   -71,00   -0,45%
  • IDX 7.245   -63,56   -0,87%
  • KOMPAS100 1.108   -9,65   -0,86%
  • LQ45 880   -6,33   -0,71%
  • ISSI 220   -1,67   -0,76%
  • IDX30 451   -3,42   -0,75%
  • IDXHIDIV20 542   -4,51   -0,82%
  • IDX80 127   -1,12   -0,87%
  • IDXV30 136   -1,39   -1,01%
  • IDXQ30 150   -1,34   -0,88%

Kredit bank syariah masih bisa tumbuh


Rabu, 28 November 2012 / 08:15 WIB
ILUSTRASI. Penyebab darah menggumpal saat menstruasi


Reporter: Christine Novita Nababan |

JAKARTA. Kebijakan Bank Indonesia (BI) membatasi nilai pinjaman pada pembiayaan kendaraan bermotor dan pemilikan rumah di industri perbankan syariah jelas akan mempengaruhi penyaluran pembiayaan. Laju pembiayaan perbankan syariah bakal melambat. Namun, bankir syariah yakin, pembiayaan syariah masih memiliki ruang bertumbuh pada tahun depan.

Mengingatkan saja, BI telah mengetok palu aturan nilai pinjaman pembiayaan atau finance to value (FTV) kendaraan bermotor dan properti. Untuk pembiayaan properti dengan ukuran lebih dari 70 meter persegi (m2)dengan akad murabahah, besaran FTV 70%. Artinya, nasabah harus menyiapkan uang muka 30% dari harga rumah. Sedangkan di akad musyarakah mutanaqisah dan akad ijarah muntahiyah bittamlik, besaran uang muka 20%.

Pada kredit kendaraan roda empat usaha produktif, FTV sebesar 80%, sedang non-produktif 70%. Lalu, pada kredit kendaraan roda, besaran FTV 75% atau uang muka 25%. Kebijakan ini berlaku mulai awal April 2013.

Lauren Sulistiawati, Direktur Retail Banking Bank Permata,  mengaku pertumbuhan penyaluran pembiayaan rumah dan kendaraan bermotor di unit usaha syariah (UUS) akan terkoreksi akibat penyesuaian aturan baru. Pertumbuhan tahun depan tidak akan menyamai tahun ini. "Tapi pertumbuhan di pembiayaan syariah masih bisa tumbuh lebih cepat dibandingkan  bank konvensional," kata Lauren.

Bersamaan dengan itu,  kualitas pembiayaan juga semakin bagus. Alasannya, dengan uang muka yang besar, potensi terjadinya kredit macet semakin kecil.

Sekadar informasi, hingga September 2012 lalu, penyaluran pembiayaan baru rumah Bank Permata Syariah tercatat naik 10 kali lipat. Outstandingnya, mencapai 400% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Bank Permata Syariah membukukan aset senilai lebih dari Rp 8 triliun. Ini diklaim sebagai tertinggi ketiga di industri bank syariah.

Pembiayaan perumahan

Dinno Indiano, Direktur Utama BNI Syariah  berujar, penyaluran pembiayaan properti dan kendaraan bermotor bakal melambat akibat kebijakan itu. Wajar saja, karena sebagai penyesuaian portofolio produk terhadap regulasi baru.

Namun, anak usaha Bank BNI ini masih memiliki optimisme menggeber pembiayaan. Khususnya di pembiayaan perumahan, potensi pertumbuhan masih sangat besar karena memiliki ruang yang luas.

BNI Syariah  sudah menyiapkan sejumlah amunisi. Sebut saja, tabungan rencana bertajuk Tapenas Griya. Produk ini akan membantu persiapan nasabah dalam mencicil angsuran kredit.

Sementara UUS Bank Danamon, juga memasang strategi mendongkrak pembiayaan properti. Ia baru saja merilis pembiayaan properti berakad murabahah. “Meskipun, masih pilot project, kami mematok penyaluran pembiayaan Rp 10 miliar – Rp 20 miliar hingga akhir tahun nanti,” terang Herry Hykmanto, Direktur Syariah Bank Danamon.             n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×