Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandala Multifinance (MFIN) atau Mandala Finance mencatat tren positif pada portofolio pembiayaan kendaraan listrik, meskipun kontribusinya masih relatif kecil dibandingkan portofolio keseluruhan perusahaan.
Direktur Keuangan Mandala Finance Roberto AK Un mengatakan bahwa hingga Mei 2025, penyaluran pembiayaan perusahaan tumbuh sebesar 4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan penyaluran pembiayaan perusahaan sebagian besar masih ditopang oleh pembiayaan motor baru dan bekas, mobil bekas, serta pembiayaan multiguna.
"Hingga saat ini portofolio pembiayaan kendaraan listrik Mandala menunjukkan tren positif, meskipun porsinya masih relatif kecil dibandingkan portofolio keseluruhan," ujarnya kepada Kontan, Rabu (11/6).
Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan Mandala Finance Tumbuh Melambat per April 2025
Mandala mencatat rasio pembiayaan bermasalah atau Non-Performing Financing (NPF) masih tetap terjaga di level 2,81% per Mei 2025. Angka ini berada di bawah rata-rata industri pembiayaan.
Sejalan dengan proyeksi Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) terhadap pertumbuhan industri di kisaran 7% hingga 8% sepanjang tahun ini, Mandala juga menyesuaikan target-target bisnisnya pada kuartal II-2025.
Untuk memperkuat penetrasi pada kendaraan listrik, Mandala telah menjalin kerja sama dengan salah satu merek atau produsen motor listrik yakni SELIS.
Baca Juga: Mandala Finance Genjot Pembiayaan Dana Tunai, Sasar Sektor Produktif dan UMKM
Di samping itu, perusahaan juga terus mengeksplorasi peluang kerja sama dengan merek motor listrik lainnya guna menangkap potensi permintaan masyarakat yang kian meningkat terhadap kendaraan ramah lingkungan.
Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat piutang pembiayaan perusahaan multifinance mencapai Rp 504,18 triliun per April 2025. Nilai piutang pembiayaan per April 2025 hanya tumbuh 3,67% secara tahunan.
Pertumbuhan piutang pembiayaan perusahaan multifinance per April 2025 terbilang melambat, jika dibandingkan posisi Maret 2025 yang tumbuh 4,60% YoY dengan nilai Rp 510,97 triliun.
Baca Juga: Begini Strategi Mandala Finance Jaga Rasio Persetujuan Kredit Tetap Seimbang
Selanjutnya: Transformasi BTN Mendulang Apresiasi
Menarik Dibaca: TikTok Beauty Fest Kembangkan Sektor Kecantikan Makin Berkilau
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News