Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini perusahaan multifinance diprediksi tidak agresif bekerja sama dengan fintech untuk menggenjot penyaluran pembiayaan.
Kepala Departemen Pengawasan IKNB Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bambang W. Budiawan mengatakan, tahun ini perusahaan multifinance akan memanfaatkan teknologi digital dalam mendukung proses bisnis dan seleksi nasabah pembiayaan.
Baca Juga: BFI Finance pasang target moderat di bisnis pembiayaan syariah pada tahun ini
"Tahun ini saya perkirakan tidak terlalu banyak kerja sama bisnis antara multifinance dengan fintech. Tahun ini fokus perusahaan multifinance ialah memperbaiki kualitas underwriting dan akuisisi nasabah," kata Bambang kepada Kontan.co.id, Selasa (7/1).
Selain itu efektivitas pemanfaatan asset registry semakin menjadi kebutuhan di tengah tantangan berat dari sisi makro. "Apakah saat ini multifinance harus gandeng fintech seiring perkembangan zaman? Itu tergantung business appetite dan model bisnis perusahaan tersebut," jelas Bambang.
Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan, bentuk kerja sama multifinance dengan fintech ini bisa pembiayaan penerusan (channeling) atau pembiayaan bersama (joint financing).
"Channeling, platform fintech hanya sebagai pengelola dana dan memperoleh imbal hasil dari pengelolaan tersebut. Sementara untuk joint financing, perusahaan multifinance dapat melakukan langkah ini apabila mendapatkan sumber dana dari perusahaan pembiayaan lainnya," jelas Suwandi.
Baca Juga: Pemerintah akan terbitkan SBN ritel enam kali tahun ini, simak jadwalnya
PT Mandiri Tunas Finance (MTF) tahun ini tidak akan menambah kerja sama dengan fintech. Direktur Mandiri Tunas Finance (MTF) Harjanto Tjitohardjojo mengatakan, saat ini sedang fokuskan menjalin kerja sama dengan Amartha, Akseleran, KoinWorks, dan KredirPro.
"Kita menyalurkan langsung ke UMKM melalui kerjasama dengan fintech tersebut. Potensi bisnis ini baik, tapi masih dikaji ulang," kata Harjanto.
Pada tahun 2019, MTF menyalurkan pembiayaan via platform fintech sebesar Rp 194 miliar. Pencapaian tersebut melebihi target perusahaan yakni Rp 150 miliar.
Sementara PT BCA Finance tahun ini telah melakukan kerjasama dengan Vospay. Kerjasama ini merupakan pertama kalinya BCA Finance dengan pemain fintech.
Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim mengatakan, tahun ini tidak ada rencana menggandeng fintech lagi. "Menurut saya potensi belum terlalu bagus, jadi tidak akan kami push. Di luar dengan Vospay kami belum ada rencana untuk kerjasama dengan yang lain," kata Roni.
Baca Juga: Hore, bankir sepakat bunga kredit turun di tahun ini
Roni bilang, Vospay merupakan kartu kredit virtual yang juga telah bekerjasama dengan beberapa e-commerce Blibli dan Lotte Online. Nantinya masyarakat yang beli barang bisa rubah menjadi angsuran yang dibiayai lewat BCA Finance.
Di sisi lain, PT Buana Finance berencana akan menggandeng fintech untuk pertama kalinya. Saat ini, Buana Finance belum memutuskan dengan pihak mana nantinya yang akan diajak kerja sama.
“Saat ini masih dalam tahap kajian. Belum diputuskan dengan pihak yang mana," kata Sekretaris Perusahaan Buana Finance Ahmad Khaetami.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News