Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penggunaan uang elektronik menunjukkan tren yang positif di tahun 2023. Hal ini tercermin dari data Bank Indonesia (BI) yang mencatat nilai transaksi belanja melalui uang elektronik mencapai Rp 166,60 triliun per Oktober 2023, atau naik 5% dari bulan sebelumnya, dan naik 25% secara tahunan.
Sejalan dengan itu, sejumlah perbankan tanah air juga mencatatkan pertumbuhan nilai transaksi uang elektronik di tahun lalu. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) misalnya, yang sepanjang tahun 2023 mencatat penggunaan transaksi e-money mengalami kenaikan sebesar 10% YoY dari tahun sebelumnya, atau tembus lebih dari Rp22 triliun.
SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan, peningkatan transaksi tersebut didorong oleh pemulihan kondisi perekonomian retail Indonesia setelah tiga tahun terdampak pandemi.
Baca Juga: Ini Penjelasan Investree Perihal Masalah Kredit Macet Belum Terselesaikan
"Ini juga didorong oleh mulai tingginya peralihan pola transaksi nasabah melalui transaksi non tunai, bank mandiri optimistis penggunaan uang elektronik masih tumbuh di tahun 2024," kata Thomas kepada Kontan pekan lalu.
Lebih lanjut Thomas mengatakan, untuk mencapai target pertumbuhan di tahun ini, pihaknya senantiasa melakukan beberapa inovasi dan strategi yang ditujukan untuk memperluas, mempermudah, dan memperbanyak akses kartu Mandiri e-money bagi nasabah dan masyarakat umum.
Salah satu penguatan strategi Bank Mandiri yakni dengan tetap berfokus pada sektor transportasi, merchant retail dan e-commerce. "Selain itu kami juga secara konsisten menerbitan kartu Mandiri e-Money dengan desain yang menarik dan diminati nasabah," kata Thomas.
Pertumbuhan transaksi mandiri e-money tahun 2024 diharapkan secara persentase mengalami kenaikan mencapai dua digit dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya.
Baca Juga: Ruas Tol di Regional Nusantara Catat Peningkatan Hingga 180% pada H+2 Tahun Baru 2024
Senada, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga mencatatkan perkembangan transaksi uang elektronik Flazz BCA dengan pertumbuhan yang positif hingga akhir tahun 2023.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F Haryn merinci, hingga November 2023 frekuensi transaksi Flazz BCA mencapai lebih dari 906 juta transaksi. Sementara itu, nominal transaksinya telah mencapai lebih dari Rp25,7 triliun, atau meningkat sebesar 18,8% YoY.
Sejalan dengan itu, BCA juga mencatat sebanyak lebih dari 25,4 juta kartu Flazz yang tersebar dan digunakan oleh masyarakat luas. Angka ini meningkat meningkat sebesar 3,5% YoY.
Hera juga menyebut, saat ini BCA telah mengeluarkan flazz gen 2 dengan logo baru (ada icon seperti wifi) yang dapat diisi ulang (top-up) dengan menggunakan myBCA dan BCA mobile kapan saja dan di mana saja, selain itu BCA juga sudah bekerjasama dengan beberapa partner untuk menyediakan layanan Top Up.
Baca Juga: Masalah Kredit Macet Belum Terselesaikan, Ini Penjelasan Investree
Ke depannya BCA akan terus memperkuat ekosistem finansial, penyempurnaan, dan modernisasi dari infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki dalam mendukung keandalan dan keamanan berbagai layanan perbankan transaksi digital.
"Salah satunya ialah melalui aplikasi myBCA, yang menyediakan solusi finansial dengan mempermudah nasabah dalam mengakses produk keuangan BCA lengkap dalam satu aplikasi," kata Hera kepada Kontan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News