kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.250.000   11.000   0,49%
  • USD/IDR 16.640   37,00   0,22%
  • IDX 8.140   21,59   0,27%
  • KOMPAS100 1.116   -2,74   -0,25%
  • LQ45 782   -2,78   -0,35%
  • ISSI 287   0,98   0,34%
  • IDX30 411   -1,53   -0,37%
  • IDXHIDIV20 463   -3,28   -0,70%
  • IDX80 123   0,03   0,02%
  • IDXV30 133   -0,26   -0,19%
  • IDXQ30 129   -0,89   -0,69%

OVO Finansial Sebut Laba Fintech Lending 2025 Bisa Lampaui Tahun 2024


Senin, 06 Oktober 2025 / 16:11 WIB
OVO Finansial Sebut Laba Fintech Lending 2025 Bisa Lampaui Tahun 2024
ILUSTRASI. Bisnis fintech peer to peer (P2P) lending. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat laba industri fintech peer to peer (P2P) lending atau pinjaman daring (pindar) terus meningkat sejak awal tahun ini hingga mencapai Rp 1,34 triliun per Juli 2025.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat laba industri fintech peer to peer (P2P) lending atau pinjaman daring (pindar) terus meningkat sejak awal tahun ini hingga mencapai Rp 1,34 triliun per Juli 2025. Adapun pencapaian laba per Juli 2025 sudah mendekati pencapaian sepanjang 2024 yang tercatat mencapai Rp 1,65 triliun.

Mengenai hal itu, fintech lending PT Indonusa Bara Sejahtera (OVO Finansial) menilai peluang laba fintech lending tahun ini untuk melampaui pencapaian sepanjang 2024 masih terbuka lebar.

"Kami melihat peluang tersebut terbuka lebar, sejalan dengan tren pertumbuhan positif hingga pertengahan tahun," ucap Direktur Utama OVO Finansial Riady Nata kepada Kontan, Minggu (5/10/2025).

Baca Juga: Perolehan Laba Fintech Lending Tahun Ini Diproyeksikan Melampaui Pencapaian 2024

Adapun data OJK secara keseluruhan mencatat, outstanding pembiayaan fintech P2P lending mencapai Rp 84,66 triliun per Juli 2025. Nilai itu tercatat tumbuh sebesar 22,01%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu.

Melihat tren pertumbuhan positif industri, Riady menerangkan, OVO Finansial akan berupaya mengoptimalkan hal itu guna mendorong kinerja. Dia menyampaikan pihaknya senantiasa melakukan inovasi berkelanjutan guna memberikan manfaat bagi para mitra dan pelanggan melalui adopsi teknologi baru, optimalisasi proses, penerapan manajemen risiko serta penilaian kredit yang cermat.

"Ditambah, mengoptimalkan pengambilan keputusan berbasis data untuk menjaga tingkat keberhasilan bayar (TKB)," katanya.

Lebih lanjut, Riady juga mengatakan terdapat peluang yang dapat dimanfaatkan industri hingga akhir tahun, antara lain berasal dari pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dan machine learning untuk meningkatkan kualitas layanan dan efisiensi operasional. Meskipun demikian, dia tak memungkiri adanya pelemahan daya beli masyarakat menjadi tantangan yang perlu diantisipasi. 

Menanggapi tantangan tersebut, Riady menerangkan OVO Finansial akan menyediakan produk-produk yang inovatif dan melayani pinjaman digital yang tergabung dalam ekosistem Grab dan OVO, yaitu OVO PayLater.

Layanan itu dapat digunakan sebagai salah satu opsi pembayaran di aplikasi Grab, serta produk GrabModal Narik yang diperuntukkan untuk Mitra Pengemudi Grab dan GrabModal Mantul yang dapat digunakan oleh mitra merchant Grab.

Baca Juga: OJK: Pembentukan Asuransi Kredit untuk Fintech Lending Masih Tahap Pembahasan

Riady mengungkapkan hingga 5 Oktober 2025, OVO Finansial yang bekerja sama dengan Grab Indonesia telah menyalurkan pendanaan senilai Rp 6 triliun kepada lebih dari 445.000 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan mitra pengemudi di Indonesia. 

"Kami optimistis tren positif akan terus berlanjut, seiring dukungan berbagai inisiatif dari pemerintah, serta kolaborasi erat dengan regulator demi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Riady. 

Selanjutnya: AAJI Ini Faktor yang Bisa Pengaruhi Pengelolaan Investasi Unitlink

Menarik Dibaca: 10 Penekan Nafsu Makan Alami yang Bantu Turunkan Berat Badan Anda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×