Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dalam bentuk valuta asing (valas) yang berhasil dihimpun perbankan tumbuh signifikan.
Salah satu bank yang mencatatkan pertumbuhan DPK valas dobel digit adalah PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA). Presiden Direktur Bank Mayapada Menurut Haryono Tjahjarijadi menyatakan pertumbuhan DPK valas hingga kuartal III-2018 masih stabil dan normal.
"Pertumbuhan DPK valas year to date (ytd) lebih kurang 15%-16%. Namun nominalnya belum terlalu besar. Kira-kira 20%-23% dari total DPK Mayapada," ujar Hariyono, Jumat (2/11).
Hariyono menambahkan, komposisi DPK di Bank Mayapada mayoritas ditempatkan di deposito yakni sekitar 70%. Sisanya 30% ada di dana murah yang terdiri dari tabungan dan giro.
Dalam laporan keuangan Bank Mayapada selama sembilan bulan pertama 2018, DPK terhimpun sebanyak Rp 69,39 triliun. Nilai ini tumbuh 15,26% yoy dari periode yang sama tahun lalu Rp 60, 2 triliun.
Menurut Hariyono masih tumbuhnya DPK valas lantaran nasabah mulai menempatkan dana valasnya di perbankan. Sebelumnya nasabah lebih memilih menyimpan dalam bentuk tunai.
"Juga mungkin ada peralihan yang tadinya deposito rupiah dialihkan ke valas karena faktor depresiasi rupiah. Serta tingginya deposito valas dalam negeri dibandingkan di luar negeri," kata Hariyono.
Catatan saja, data Bank Indonesia (BI) menyebut, dana pihak ketiga (DPK) perbankan hingga September 2018 tumbuh 6,5% year on year (yoy) menjadi Rp 5.316,5 triliun. Bila dilihat berdasarkan valuta, DPK dalam rupiah tumbuh 5,6% yoy menjadi Rp 4.530,8 triliun. Sedangkan pertumbuhan DPK dalam valuta asing mencapai 11,5% yoy.
Pertumbuhan DPK valas ditopang oleh pertumbuhan giro valas hingga 22% yoy. Tabungan tumbuh 2,4% yoy dan deposito tumbuh 6% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News