Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank BPD DIY mencatatkan pertumbuhan kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) per Juni 2025 dibanding Juni 2024 sebesar 5% atau meningkat Rp 180,15 miliar mencapai Rp 3,78 triliun.
Direktur Pemasaran dan Usaha Syariah BPD DIY, Raden Agus Trimurjanto mengatakan, pertumbuhan terjadi pada seluruh segmen, namun untuk segmen tertinggi pada Mikro.
"Hal ini sejalan dengan histori selama ini penyaluran kredit UMKM terbesar pada segmen Mikro. Pertumbuhan segmen mikro periode Juni 2025 dibanding Juni 2024 sebesar 11,51%," kata Agus kepada kontan.co.id.
Agus menjelaskan, pertumbuhan kredit UMKM tahun 2025 diperkirakan akan mengalami perlambatan dikarenakan, penurunan pendapatan pelaku UMKM akibat tekanan ekonomi secara langsung akibat daya beli menurun.
Baca Juga: Ini Penyebab UMKM Indonesia Sulit Berkembang dan Kredit Macet Terus Meningkat
Selain itu, pelaku UMKM masih kesulitan beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen di pasar digital dan keterbatasan adopsi digitalisasi menjadi tantangan besar.
"Persaingan di pasar domestik dan global semakin ketat, sementara kontribusi UMKM terhadap ekspor masih rendah, dan keterbatasan dalam manajemen bisnis, pemasaran digital, pengelolaan keuangan, dan kualitas tenaga kerja menjadi hambatan bagi produktivitas UMKM," lanjutnya.
Namun pihaknya optimis penyaluran kredit UMKM BPD DIY tumbuh dibanding tahun 2024. Hal ini melihat bahwa wilayah Yogyakarta masih menjadi daerah tujuan wisata dan sebagai kota Pendidikan.
"Pada sektor tersebut menjadi prioritas penyaluran kredit UMKM kami yakni Perdagangan, Penyedia Akomodasi, dan Pendidikan," ucapnya.
Bank BPD DIY juga menargetkan penyaluran kredit UMKM tahun 2025 sebesar Rp 4,3 Triliun atau naik sekitar 13,69%.
Dalam menggenjot penyaluran, Bank BPD DIY menerapkan beberapa strategi, seperti aktif melakukan penyesuaian produk agar adaptable terhadap kebutuhan pasar sehingga kompetitif dan sustain, melakukan promosi secara masif baik melalui media maupun pemasaran langsung.
Selain itu, aktif melakukan sosialisasi dan business matching berkolaborasi dengan stakeholder terkait, meningkatkan hubungan dengan nasabah existing dan memperluas jaringan nasabah kepada rekanan dari nasabah existing dan menjalin kerjasama dengan TPKAD serta dinas-dinas terkait, melakukan kemitraan dengan pengusaha muda pertaniaan binaan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kemudian, melakukan kemitraan dengan kelompok tani di wilayah pantai selatan dengan berkolaborasi dengan Bank Indonesia, monitoring atas penyaluran kredit Mikro dan Kecil secara day to day hingga ke unit terkecil, dan menyalurkan kredit PEDE yang diinisiasi sebagai program kerja kredit pembiayaan melawan rentenir (K/PMR) bersama TPAKD DIY.
Baca Juga: Kredit UMKM Belum Pulih, Segmen Mikro Justru Terlihat Turun
Selanjutnya: Institusi Asing Kembali Masuk, Saham ADRO Menguat dan Masuk Fase Bullish
Menarik Dibaca: Rayakan Hari Anak Nasional, Bluebird Ajak Anak Pengemudi Belajar Profesi di KidZania
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News