Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai klaim dari produk asuransi kredit dan asuransi properti yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi umum tercatat mengalami peningkatan pada kuartal I-2025.
Berdasarkan riset IFG Progress, asuransi kredit masih menjadi lini bisnis penyumbang klaim terbesar dengan kontribusinya mencapai 33% terhadap total klaim industri yang sebesar Rp 3,59 triliun per kuartal I-2025.
Produk asuransi kredit juga kembali mencatatkan loss ratio tertinggi sebesar 90%, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Rasio klaim yang tinggi menunjukkan bahwa hampir seluruh pendapatan premi digunakan untuk membayar klaim.
Sementara produk asuransi properti ada di urutan kedua dengan kontribusi klaim sebesar 18% atau senilai Rp 1,95 triliun pada kuartal I-2025.
Mengenai hal ini, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) menyatakan terus memperkuat lini bisnis asuransi properti sebagai salah satu fokus utama perusahaan.
Baca Juga: Bank Mandiri Taspen dan IFG Life Jalin Kerja Sama Bancassurance
Dalam menjalankan bisnis tersebut, Jasindo menegaskan komitmennya untuk menerapkan mitigasi risiko yang ketat serta praktik underwriting yang prudent guna menjaga stabilitas nilai klaim.
Sekretaris Perusahaan Jasindo Brellian Gema menjelaskan bahwa langkah-langkah pengelolaan risiko menjadi bagian dari upaya perusahaan dalam memastikan kelangsungan operasional yang sehat, terutama di tengah dinamika industri asuransi yang terus berkembang.
“Tentunya kami tetap menjalankan mitigasi risiko yang ketat dan underwriting yang prudent dalam menjalankan setiap operasional bisnis, termasuk klaim. Sehingga nilai klaim masih dapat terjaga dengan baik,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (2/7).
Hingga Mei 2025, Jasindo telah melakukan pembayaran klaim untuk lini asuransi properti dengan nilai lebih dari Rp 209 miliar. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sekitar 25% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, PT Tugu Insurance menyatakan bahwa klaim dari lini asuransi kredit dan asuransi properti di perusahaan masih dalam kondisi yang cukup terkendali hingga Mei 2025.
Baca Juga: IFG Life dan Mandiri Inhealth Bayar Klaim Rp 10,6 Triliun Sepanjang 2024
Direktur Pemasaran Asuransi Tugu Insurance Ery Widiatmoko menilai bahwa strategi underwriting dan pengambilan risiko yang diterapkan sejauh ini sudah sesuai dan efektif menjaga stabilitas klaim.
“Hingga Mei 2025, klaim asuransi kredit turun hingga 77% secara tahunan dan klaim asuransi properti turun 15%, ini menunjukkan kondisi kinerja kedua lini bisnis tersebut masih cukup sehat," ujarnya kepada Kontan, Selasa (1/7).
Ery menyatakan bahwa Tugu Insurance telah melakukan analisa yang tepat dan selektif dalam memilih jenis kredit yang dapat diasuransikan. Selain itu, perusahaan juga melakukan sejumlah pengukuran risiko sebagai bagian dari strategi pengendalian klaim.
“Strategi yang dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan analisa yang tepat dan selektif dalam memilih jenis kredit yang dapat diasuransikan. Diharapkan dengan strategi tersebut, kinerja asuransi kredit di Tugu Insurance akan tetap terjaga di tahun 2025 ini,” tuturnya.
Berdasarkan laporan keuangan Tugu Insurance, jumlah beban klaim per Mei 2025 tercatat mencapai Rp 179,47 miliar. Nilai tersebut menurun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 213,63 miliar.
Selanjutnya: Selain Happy Wedding, Ini Berbagai Ucapan Selamat Menikah Dalam Bahasa Inggris
Menarik Dibaca: Strategi Mengatur Anggaran Olahraga Remaja agar Tetap Hemat & Efektif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News