kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tidak takut corona, tiga bank ini tetap berniat cari pendanaan di pasar modal


Kamis, 05 Maret 2020 / 20:10 WIB
Tidak takut corona, tiga bank ini tetap berniat cari pendanaan di pasar modal


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi pasar keuangan saat ini belum bisa dibilang stabil. Walhasil, sejumlah bank yang berniat menggalang pendanaan (fund raising) pun harus lebih waspada. Namun, walau kondisi ekonomi masih fluktuatif beberapa bank masih tetap percaya diri mampu meraup pendanaan di pasar.

Ambil contoh, PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) yang berencana kembali menerbitkan obligasi sebesar Rp 1 triliun hingga Rp 2 triliun di tahun ini. Aksi tersebut merupakan bagian dari skema penawaran umum berkelanjutan (PUB) perseroan.

Baca Juga: LPS tahan tingkat bunga penjaminan rupiah di Bank Umum pada level 6%

Walau masih belum menentukan waktu yang tepat, Direktur Utama Bank Mantap Josephus K. Triprakoso mengatakan pihaknya akan menerbitkan obligasi tersebut bila kondisi likuiditas perseroan mulai mengetat.

"Kami masih lihat situasi. Kalau sementara ini, likuiditas di market (pasar uang) masih bagus juga, rencana itu tetap jalan," katanya saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (5/3).

Pun, dalam waktu dekat ini nampaknya Bank Mantap masih memiliki likuiditas yang cukup. Misalnya saja, per Januari 2020 total DPK Bank Mantap mencapai Rp 20,14 triliun, meningkat 33,17% secara year on year (yoy).

Sebagai catatan, Bank Mantap memang telah mengantongi izin penerbitan PUB sebesar Rp 4 triliun hingga 2022. Josephus menyebut separuh jatah PUB tersebut akan dieksekusi pada semester I atau semester II 2020. Pendanaan ini dibutuhkan perseroan untuk mengejar target pertumbuhan di 2020 sebesar Rp 26 triliun atau naik 30% secara yoy.

Bank lainnya yakni PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (Bank BJB). Sekretaris Perusahaan Bank BJB Widi Hartoto mengatakan walau ada sentimen negatif akibat corona, pihaknya tetap menggalang dana di pasar.

Baca Juga: Bank Mandiri tak menambah pencadangan untuk antisipasi dampak corona

Terakhir, pada 12 Februari 2020 perseroan sudah tebritkan obligasi subordinasi (subdebt) tahap I senilai Rp 500 miliar. "Isu corona saat ini di BJB tidak banyak eksposur bisnis kami yang terdampak," katanya.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×