Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi mengirimkan surat pemberitahuan pemberlakuan tarif resiprokal kepada sejumlah mitra dagang utama, termasuk Jepang, Korea Selatan, dan negara berkembang seperti Indonesia, pada Senin (7/7).
Langkah ini menandai babak baru dalam perang dagang global. Tarif impor AS yang lebih tinggi akan mulai berlaku pada 1 Agustus 2025. Indonesia sendiri akan dikenakan tarif sebesar 32%.
Baca Juga: ACA Catatkan Pendapatan Premi Asuransi Marine Cargo Rp 123 Miliar per Juni 2025
PT Asuransi Central Asia (ACA) menilai, kebijakan tarif resiprokal dari AS tersebut berdampak sangat terbatas terhadap lini asuransi marine cargo perusahaan.
Kepala Divisi Marine & Aviation ACA Hasudungan Sianipar menjelaskan bahwa kontribusi premi dari kegiatan ekspor-impor antara Indonesia dan AS hanya sekitar 9% dari total pendapatan premi lini marine cargo ACA hingga Juni 2025.
“Dengan proporsi yang relatif kecil tersebut, potensi penurunan volume perdagangan akibat tarif 32% dari AS tidak akan berdampak signifikan terhadap kinerja lini marine cargo ACA,” kata Hasudungan kepada Kontan.co.id, Kamis (10/7).
Namun secara industri, Hasudungan menyebut kebijakan tersebut berpotensi memengaruhi perusahaan asuransi lain yang memiliki ketergantungan lebih besar terhadap perdagangan ekspor-impor ke AS.
Meskipun saat ini ACA belum merancang strategi khusus untuk merespons kebijakan tarif tersebut, pihaknya tetap memantau perkembangan secara berkala.
Baca Juga: Great Eastern Sebut Tarif Trump Berlaku akan Berdampak pada Asuransi Marine Cargo
Pasalnya, kebijakan tersebut bisa memberi dampak tidak langsung terhadap rantai pasok dan sektor logistik tertentu.
“Karena eksposur kami terhadap pasar AS relatif kecil, kami belum merasa perlu membuat langkah khusus. Namun kami tetap menjaga fleksibilitas strategi bisnis dan rutin mengevaluasi dinamika perdagangan global,” ujar Hasudungan.
Lebih lanjut, ACA akan terus berfokus pada penguatan pasar domestik dan ekspansi ke segmen-segmen yang memberikan nilai tambah jangka panjang, seperti pengiriman antarpulau dan distribusi barang konsumsi (consumer goods).
Baca Juga: Tarif Trump Ancam Ekspor-Impor, AAUI Soroti Dampak ke Asuransi Marine Cargo
Diversifikasi portofolio tetap menjadi strategi utama ACA untuk menjaga stabilitas kinerja.
Sebagai informasi, hingga Juni 2025, ACA mencatat pendapatan premi lini marine cargo sebesar Rp 123 miliar. Jumlah ini tumbuh 50% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 82 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News