Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
Di jajaran kedua ada PT Bank Central Asia (BBCA) yang mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 12,6% yoy mencapai Rp 941 triliun per Maret 2025.
Pertumbuhan pembiayaan BCA ditopang kredit korporasi yang naik 13,9% yoy menjadi Rp 443,4 triliun. Kredit komersial tumbuh 9,9% yoy mencapai Rp 137,4 triliun. Penyaluran kredit UKM tumbuh 12,9% hingga Rp 124,5 triliun.
Selain itu, kredit konsumer naik 11,3% yoy menjadi Rp 225,7 triliun, ditopang KPR BCA yang tumbuh 10,5% yoy hingga Rp 135,3 triliun, kredit kendaraan bermotor (KKB) tumbuh 12,3% yoy menjadi Rp 67,1 triliun, serta outstanding pinjaman konsumer lainnya (sebagian besar kartu kredit) meningkat 13,9% yoy hingga Rp23,3 triliun.
Baca Juga: Kredit Perbankan ke Sektor Hijau Tetap Mengalir pada Kuartal I Tahun 2025
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, di samping pertumbuhan secara yoy, BCA juga melihat pertumbuhan kredit secara year to date atau secara satu kuartal. Hingga akhir tahun BCA juga menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 6%-8%.
"Nah, kita bandingkan antara Desember sampai dengan Maret ya, satu kuartalnya, itu growthnya 2,1%. Jadi tidak mengubah arahan credit growth kita, masih di sekitar 6%-8%, karena apa? Karena kuartal ke satu itu 2,1%. Kalau di annualize 4 kali, ya nggak jauh-jauh dari 8%. Jadi masih tetap pada guidance yang kita sampaikan, tidak berubah," jelasnya.
Selanjutnya PT Bank Negara Indonesia (BBNI) mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 10,1% mencapai Rp 765,47 triliun pada kuartal I-2025.
Secara keseluruhan, komposisi kredit BNI didominasi segmen korporasi sebanyak 56,6% dari total pembiayaan mencapai Rp 433,4 triliun, disusul oleh segmen konsumer 18,9% atau dengan nominal mencapai Rp 144,9 triliun, kredit segmen menengah dan kecil masing-masing 12,6% dan 9,6%.
Adapun PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 1.373,66 triliun atau tumbuh 4,97% yoy. Penyaluran kredit BRI tersebut masih didominasi oleh segmen UMKM dengan porsi mencapai 81,97% dari total kredit BRI, atau dengan nominal sebesar Rp 1.126,02 triliun.
Direktur Utama BRI Hery Gunardi menyatakan, BRI akan mengejar pertumbuhan berkelanjutan dengan tak hanya fokus menggarap segmen UMKM yang selama ini menjadi bisnis inti, tetapi juga akan mulai memperkuat bisnis konsumer seperti KPR dan kredit multiguna.
Baca Juga: Transaksi Kartu Kredit BNI Tumbuh 5% pada Kuartal I-2025
BRI juga disebut punya Pegadaian yang bisa disinergikan dengan layanan bullion.
"Kami optimis dapat mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip-prinsip prudential banking dan risk management yang baik di tengah dinamika kondisi perekonomian global," kata Hery.