Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hujan deras yang melanda wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dalam beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah kawasan tergenang banjir.
Melihat frekuensi kejadian dan skala kerugian yang terus meningkat, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menilai pentingnya perlindungan risiko melalui asuransi, khususnya asuransi bencana.
Baca Juga: Tarif Trump Ancam Ekspor-Impor, AAUI Soroti Dampak ke Asuransi Marine Cargo
"Hal ini menjadi bagian penting dalam strategi mitigasi risiko," ujar Ketua Umum AAUI Budi Herawan kepada Kontan.co.id, Kamis (10/7).
Menurut Budi, asuransi tidak hanya memberikan kepastian finansial setelah bencana terjadi, tetapi juga mempercepat proses pemulihan ekonomi serta meringankan beban pembiayaan pemerintah dan institusi lainnya.
Ia menekankan bahwa peningkatan literasi masyarakat serta dukungan kebijakan menjadi krusial untuk mendorong akses yang lebih luas terhadap produk-produk asuransi bencana.
Baca Juga: AAUI: Adanya Kebijakan Tarif Trump akan Berdampak ke Kinerja Asuransi Marine Cargo
Budi menjelaskan bahwa risiko bencana seperti banjir dapat ditanggung oleh berbagai produk asuransi umum. Di antaranya adalah:
- Asuransi properti (Property All Risks/Industrial All Risks) dengan perluasan jaminan untuk bencana alam seperti banjir, gempa bumi, angin topan, dan tanah longsor.
- Asuransi kendaraan bermotor dengan perluasan perlindungan terhadap risiko banjir.
- Asuransi proyek konstruksi (engineering) yang dapat mencakup risiko cuaca ekstrem.
- Asuransi mikro dan parametrik, yang saat ini mulai dikembangkan untuk merespons kejadian bencana secara cepat.
"Pertanggungan umumnya mencakup kerusakan fisik terhadap harta benda, peralatan, kendaraan, atau properti lain, sesuai isi dan perluasan dalam polis," jelas Budi.
Baca Juga: Ini Respon AAUI Soal Penundaan Ketentuan SEOJK Terkait Produk Asuransi Kesehatan
Ke depan, AAUI berkomitmen untuk terus mendorong penguatan peran industri asuransi umum dalam menjawab berbagai tantangan, termasuk risiko perdagangan internasional dan bencana alam.
"Kami siap untuk terus bekerja sama dengan regulator, pelaku usaha, dan media dalam membangun ketahanan risiko yang lebih baik di Indonesia," pungkas Budi.
Selanjutnya: Pemda Belum Siap Jalankan UU HKPD, Penerimaan Pajak Daerah Turun
Menarik Dibaca: Daftar Promo HUT BNI ke-79 Juli 2025, Diskon dan Bonus Menarik Tomoro hingga HokBen
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News