Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Bank Central Asia (BCA) Tbk tengah mematangkan rencana untuk mengakuisisi satu bank skala kecil yang termasuk kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 1 dengan modal inti antara Rp 100 miliar sampai dengan Rp 1 triliun.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, akuisisi bank BUKU 1 merupakan cara perseroan untuk meningkatkan kinerja secara anorganik. Rencana ini merupakan rencana bisnis perseroan yang termasuk dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2015 namun belum sampai pada pengajuan izin kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Planning sudah ada tapi belum diajukan izin ke OJK," ujar Jahja, Kamis (26/3).
Jahja bilang, saat ini bank dengan kode emiten BBCA ini tengah meneliti aset masing-masing bank dengan kategori BUKU 1. BCA masih merinci laporan keuangan masing-masing calon pinangannya tersebut.
Karena itu, belum ada penjajakan secara personal oleh BCA. "Belum penjajakan secara personal. Kami baru lihat angka-angka di laporan keuangannya. Kalau misalnya kami coba lihat-lihat dan agak jual mahal, kami berpikir ulang dulu. Kami cari yang bank bagus dan mau jual murah. Untuk sementara ini belum ada yang serius, karena memang tidak mudah mencari yang bisa berjalan berdampingan dengan kami," jelas Jahja.
Jahja bilang, BCA tengah mencari partner strategis pengembangan bisnis anorganik yang memiliki kelebihan di sektor perdagangan. Menurut Jahja, bank yang bergerak di sektor perbankan akan menjadi mitra yang baik dan cocok bagi BCA untuk pengembangan bisnis.
Perseroan menyiapkan dana sebesar Rp 1,5 triliun untuk aksi korporasi tahun 2015 ini. Namun, dana tersebut termasuk untuk pengembangan anak perusahaan BCA. "Untuk akuisisi bank BUKU 1 saya kira kami tidak akan spend (menghabiskan) uang terlalu banyak," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News