Sumber: KONTAN |
JAKARTA. PT Asuransi Bumiputera Muda 1967 (Bumida) akan menyuntik dana segar Rp 2,5 miliar ke Unit Usaha Syariah (UUS) Bumida pada Februari 2009 mendatang. Suntikan modal ini untuk memenuhi aturan modal minimum unit usaha syariah.
Setelah mendapat injeksi dana segar, modal Unit Syariah Bumida bertambah menjadi Rp 12,5 miliar. Angka itu sesuai dengan modal minimum UUS yang termuat dalam Pasal 6E Peraturan Pemerintan (PP) Nomor 39 Tahun 2008 tentang Penyelenggaran Usaha Perasuransian.
Pasal itu menyebutkan, perusahaan asuransi yang memiliki unit syariah harus menyesuaikan modal kerja dari unit syariah melalui berapa tahap. Perinciannya: modal sebesar Rp 5 miliar di akhir 2008, modal Rp 12,5 miliar di 2009, dan modal Rp 25 miliar di 2010.
Head of Syaria Department Bumida Fahmi Basyah bilang, tambahan modal memperlihatkan komitmen dan keseriusan pemegang saham untuk mengembangkan unit usaha syariah. "Kami ingin memiliki modal sesuai dengan ketentuan permodalan minimum," ujar Fahmi Rabu (21/1).
Hingga kini, Bumida menyiapkan dua opsi untuk menambah modal UUS. Pertama, tambahan dana akan diambil dari Bumida konvensional. Opsi kedua, pemegang saham Bumida, yaitu Asuransi Jiwa Bumiputera 1912, akan menambah modal UUS Bumida.
Pemegang saham Bumida bersedia menambah modal karena kinerja UUS Bumida tak mengecewakan. Berdasarkan data yang belum diaudit, sampai pengujung 2008, UUS Bumida berhasil mengumpulkan premi Rp 13,16 miliar, dan membukukan keuntungan sebesar Rp 2,4 miliar.
Penyumbang premi dan keuntungan UUS Bumida terbesar sepanjang tahun lalu adalah bisnis asuransi kendaraan bermotor. Kontribusinya sekitar 40% dari total perolehan premi. "Selain itu, kami juga mengandalkan bisnis dari sejumlah lini lainnya, antara lain properti, kecelakaan individu dan asuransi kesehatan, marine hull, dan beberapa lini bisnis lainnya," ujar Fahmi.
Tahun ini, Bumida menargetkan pertumbuhan bisnis divisi syariah sebesar 30%. Untuk mencapai target tersebut, UUS Bumida tetap akan mengandalkan bisnis asuransi kendaraan bermotor sebagai kontributor utama.
Selain itu, perusahaan juga akan mengimbanginya dengan lini bisnis lainnya yang memiliki potensi yang menarik. "Salah satu produk yang akan kami kembangkan tahun ini adalah pengembangan produk personal accident yang diperuntukkan bagi komunitas tertentu, seperti pesantren," tutur Fahmi.
Untuk mencari pasar produk ini, Bumida melakukan observasi di beberapa daerah di Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News