Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Yudho Winarto
Untuk strategi capai target tersebut Arthur menjelaskan akan melakukan marketing campaign kolaborasi dengan berbagai pihak seperti partner bisnis, regulator, dan sejenisnya.
"Kami juga akan melakukan pengembangan teknologi, hingga peningkatan layanan pelanggan. Untuk keamanan, fokusnya adalah pada peningkatan infrastruktur keamanan dan kesadaran pengguna tentang praktik keamanan yang baik," jelas Arthur.
Selain itu, PT Fintek Karya Nusantara atau LinkAja akan terut memperketat keamanan pengguna di tengah pesatnya perkembangan teknologi pembayaran digital.
Yogi Rizkian Bahar, Chief Executive Officer LinkAja mengatakan perkembangan teknologi dan sistem informasi berkembang sangat pesat di Indonesia, tidak terkecuali teknologi pembayaran digital.
Menurutnya adanya perkembangan yang sangat pesat ini membuat setiap industri dituntut untuk bertransformasi serta berinovasi.
"Transformasi ini harus dengan tetap mengedepankan keamanan dan kenyamanan layanan transaksi nasabah," ungkap Yogi.
Dengan maraknya tindak penyalahgunaan oleh pihak tidak bertanggungjawab, Yogi menjelaskan LinkAja akan selalu mengedepankan kemananan bertransaksi sebagai faktor Utama bisnis.
Menurutnya bentuk penipuan online ini tidak hanya menargetkan infrastrukturkeamanan, namun para pelaku juga memanfaatkan psikologi manusia.
Baca Juga: Momen Nataru, Dompet Digital DANA Optimistis Jumlah Transaksi Meningkat
"Secara berkala kami terus memberikan edukasi kepada para pengguna kami, untuk menjaga kerahasiaan akun, dengan tidak membagikan pin, password, dan OTP akun kepada orang lain," ujar Yogi.
Sebagai bentuk menjaga keamanan pengguna LinkAja secara konsisten menerapkan sistem keamanan sesuai dengan arahan dari Bank Indonesia. Yogi mengatakan LinkAja selalu mengedepankan aspek keamanan dengan menerapkan prinsip verifikasi dua langkah atau Two Factor Authentication (2FA) berupa PIN dan OTP.
"Selain itu kami juga menghimbau Pengguna untuk dapat mengganti 6 digit PIN secara berkala dan memantau notifikasi transaksi keuangan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," jelas Yogi.
Selain itu Yogi juga menambahkan LinkAja juga telah menerapkan sistem pengendalian fraud (Fraud Management System) yang bekerja 24/7 sebagaimana yang dimandatkan oleh regulator, dalam hal ini Bank Indonesia, di dalam Peraturan Bank Indonesia mengenai Perusahaan Jasa Pembayaran.
"Kami terus melakukan evaluasi secara berkala seraya mengikuti arahan dan ketentuan dari regulator terkait hal tersebut," kata Yogi.
Selaras dengan peningkatan sistem keamanan, Yogi mengatakan sangat optimis terhadap proyeksi bisnis di tahun 2024.
Dimana targetnya adalah LinkAja akan terus berfokus pada sinergi dengan ekosistem BUMN yang lebih komprehensif dan berkesinambungan serta mengandalkan inisiatif strategis melalui model bisnis dua sisi B2B2C dalam upaya memperkuat fundamental bisnis untuk mencapai profitabilitas dan keberlanjutan (sustainability).
"Salah satu bentuk kerjasamanya adalah penyaluran dana (disbursement) yang telah kami terapkan dibeberapa ekosistem BUMN dan mitra strategis kami lainnya. Kerjasama tersebut merupakan salah satu bagian dalam fokus segmen B2B yang diharapkan akan meningkatkan loyalitas dan frekuensi transaksi pengguna (B2C)," Jelas Yogi.
Selanjutnya: Penurunan Harga Komoditas Menekan Kinerja Ekspor Indonesia
Menarik Dibaca: Selain Bagus untuk Pencernaan, Ini 6 Manfaat Kombucha untuk Kecantikan Kulit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News