kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menakar prospek bisnis insurtech


Kamis, 03 Januari 2019 / 23:14 WIB
Menakar prospek bisnis insurtech
ILUSTRASI. Ilustrasi Asuransi


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto

Menurut Direktur Utama Simasnet Teguh Aria Djana perolehan premi pada 2018 naik 129% menjadi Rp 54 miliar. Padahal, perolehan premi Simasnet per 2017 hanya mencapai Rp 23,55 miliar. Pertumbuhan ini adalah karena aspek kecepatan dan kemudahan yang didapat nasabah dari saluran digital ini.

Teguh mengatakan, perusahaannya bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memasarkan produknya. Mulai dari affinity dengan Citilink, Lion Air, dan TX Travel untuk asuransi perjalanan hingga dengan perusahaan berbasis teknologi seperti fintech, e-commerce, dan aggregator.

“Dibanding saluran-saluran tersebut, justru penjualan via situs web lebih sedikit. Traffic situs web cukup tinggi untuk branding dan informasi produk,” kata dia.

Rencananya, pada 2019, Simasnet akan memperluas kerja sama dengan perusahaan teknologi lainnya, meningkatkan saluran digital internal, dan mengembangkan produk asuransi baru sepeti asuransi perjalanan dan asuransi untuk tekfin.

Tidak berhenti sampai di situ, perusahaan berbasis teknologi yang memasarkan produk asuransi juga mencatatkan kenaikan. Sebut saja pialang asuransi online bernama Futuready.com yang dikelola oleh PT Futuready Insurance Broker.

Per November 2018, penjualan Futuready.com naik sebesar 600% secara year on year. Per akhir 2018, perusahaan asuransi yang menjadi mitra juga bertambah menjadi 22 dari 16 perusahaan pada awal 2018.

Presiden Direktur Futuready.com Sendy Filemon mengatakan, pertumbuhan ini disebabkan oleh keuntungan yang didapat perusahaan asuransi jika bekerja sama dengan pialang.

Pertama, pialang hanya menerima komisi ketika ada pembelian polis sehingga perusahaan tidak perlu berinvestasi untuk membangun jaringan dan mengeluarkan biaya operasional.

Kedua, pertanggungjawaban hukum jelas karena sudah diatur Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ketiga, layanan pialang adalah yang paling lengkap dibandingkan jalur lain. “Pialang punya kewajiban melayani dan mengurus klaim nasabah. Biaya pasca-penjualan pada pialang juga lebih rendah dari jalur lain,” kata Sendy.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×