Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mitigasi risiko menjadi isu hangat di industri jasa keuangan, termasuk di tengah meningkatnya risiko terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Mengenai hal itu, perusahaan securities crowdfunding atau urun dana PT Investasi Digital Nusantara (Bizhare) menerapkan sejumlah upaya dalam memitigasi risiko pendanaan.
Founder & CEO Bizhare Heinrich Vincent mengatakan perusahaan selalu melakukan analisis yang mendalam dari sisi legal dan finansial untuk calon penerbit menggunakan business scoring system yang telah teruji, baik untuk penerbit saham maupun obligasi atau sukuk secara komprehensif.
"Selain itu, melakukan berbagai mitigasi risiko baik sebelum pendanaan hingga monitoring ketat setelah pendanaan dilakukan. Hal itu untuk memastikan investasi dari investor secara transparan dan aman," katanya kepada Kontan, Kamis (3/7).
Pada penerbit saham misalnya, selain bekerja sama dengan brand terkemuka yang telah memiliki rekam jejak yang baik, Bizhare juga menggunakan sistem cost locking untuk menjaga biaya pengeluaran dari setiap penerbit tetap terjaga sesuai rencana.
Baca Juga: Aludi Sebut Prospek Industri Urun Dana Masih Menjanjikan Tahun Ini
Untuk penerbit obligasi dan sukuk, Heinrich menerangkan Bizhare juga sudah menggunakan sistem joint access account untuk memitigasi risiko dan memastikan rencana penggunaan dana dan realisasinya sesuai dengan rencana.
"Ditambah, sistem itu memastikan ketika penerbit sudah menyelesaikan proyeknya, dapat langsung membayarkan pokok dan imbal hasil sesuai kesepakatan," tuturnya.
Melalui skema mitigasi risiko yang dilakukan tersebut, Heinrich menyampaikan Bizhare berhasil memastikan tingkat gagal bayar sukuk atau Non Performing Loan (NPL) sebesar 0% pada 2024 hingga saat ini.
Sementara itu, Heinrich menyampaikan Bizhare membukukan lebih dari Rp 250 miliar dana yang terhimpun per Mei 2025. Nilai itu meningkat lebih dari 120%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Per Kuartal I 2025, Dana yang Dihimpun Industri Urun Dana Mencapai Rp 145,70 Miliar
"Hal itu disebabkan makin banyaknya investor yang antusias untuk berinvestasi ke berbagai bisnis yang ditawarkan di Bizhare. Ditambah, makin banyaknya bisnis yang berkinerja baik sampai saat ini, seperti Sour Sally Blok M Plaza dan Pempek Farina Sunrise Mall Mojokerto Jawa Timur yang sudah mencapai return 18% hanya dalam 3 bulan pembukaan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Heinrich mengatakan Bizhare telah mencatatkan lebih dari 160 penerbit per Mei 2025. Dari sisi investor, sudah mencapai lebih dari 350 ribu investor dari seluruh Indonesia per Mei 2025. Jumlah tersebut meningkat sebesar lebih dari 120%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
"Hal itu juga menunjukkan makin besarnya kepercayaan investor untuk berinvestasi di Bizhare baik dari investor high networth individual, investor institusi, dan investor dengan ticket size yang cukup besar, untuk menopang pertumbuhan dari sisi demand," kata Heinrich.
Baca Juga: Bizhare Catatkan Dana yang Dihimpun Sebesar Rp 250 Miliar pada Kuartal I-2025
Selanjutnya: Jumlah Pemilik Dompet Bitcoin dengan Saldo di Atas Rp 16 Miliar Melonjak
Menarik Dibaca: Apakah Benar Susu Kedelai Bagus Diminum untuk Diet Tubuh? Ini Faktanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News