kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Alasan Para Lender Fintech P2P Lending Tertarik Memberikan Pinjaman


Minggu, 20 Februari 2022 / 18:48 WIB
Ini Alasan Para Lender Fintech P2P Lending Tertarik Memberikan Pinjaman
ILUSTRASI. Financial Technology (Fintech).


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

Rachel mengaku, para lender tertarik untuk mendanai di Koinworks, di samping literasi keuangan yang semakin baik, pihaknya melihat banyak pengguna mulai terbiasa dengan edukasi tentang pengembangan aset.

Menurutnya, di KoinWorks pendana juga bisa memulai dengan modal awal yang rendah yaitu dari 100 ribu rupiah, sehingga kini investasi melalui pendanaan dapat dilakukan oleh semua pengguna. Kemudian adanya berbagai produk dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan lenders. Sehingga pilihan yang tersedia semakin banyak dan pengguna tidak perlu ragu melakukan pendanaan yang sesuai profil risiko mereka.

PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) juga mencatatkan jumlah lender retail yang terus bertumbuh dari tahun sebelumnya. Untuk lender retail sendiri, komposisinya dominan dari generasi millennial, porsinya mencapai 68%.

Selain itu, juga di dominasi dari lender korporasi, yakni lebih dari 60% dari total seluruh lender. Lender korporasi di Amartha berasal dari sektor perbankan seperti BPR, BPD, maupun bank Nasional.

Baca Juga: Bank Digital Siapkan Layanan Kredit Lewat Aplikasi

CEO dan Founder Amartha Andi Taufan Garuda Putra mengatakan, untuk lender retail porsinya tidak terlalu besar. Ini sejalan dengan imbauan dari OJK yang meminta para perusahaan fintech untuk lebih memperbesar porsi lender institusi/korporasi. "Lender retail berpeluang memperoleh imbal hasil mencapai 15% flat per tahun," katanya.

Menurut Andi, umumnya, pendanaan di P2P merupakan bagian dari diversifikasi portfolio mereka, jadi aset investasinya beragam, dan salah satunya ada di instrumen P2P lending.

"Alasannya memilih mendanai di P2P lending, umumnya karena P2P lending seperti Amartha menawarkan imbal hasil yang terukur. Para pendana juga tertarik dengan konsep bisnis Amartha yang mengutamakan bisnis berkelanjutan serta penciptaan dampak sosial. Jadi, tidak hanya fokus pada imbal hasilnya saja, melainkan juga mempertimbangkan value dampak sosialnya atau dikenal dengan impact invetsing," jelas Andi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×