Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan penjualan kendaraan diyakini akan berdampak pada pertumbuhan bisnis asuransi kendaraan bermotor.
Asal tahu saja, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil secara wholesales periode Januari 2025 hingga April 2025 mencapai 256.368 unit, atau turun 2,9% secara tahunan alias Year on Year (YoY). Sementara itu, penjualan mobil secara retail para periode Januari 2025 hingga April 2025 turun 7,7% YoY menjadi 267.514 unit.
PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (ASMI) atau Maximus Insurance menilai menurunnya penjualan kendaraan memang cukup berpengaruh untuk lini asuransi kendaraan bermotor, terutama terhadap penutupan polis untuk kendaraan baru.
"Sejalan dengan tren pasar otomotif yang melambat, hal itu turut mempengaruhi kinerja lini asuransi kendaraan kami," ucap Direktur Utama Maximus Insurance Jemmy Atmadja kepada Kontan, Senin (2/6).
Baca Juga: Asuransi Astra Sebut Kontribusi Premi Asuransi Kendaraan Mencapai 18% pada 2024
Sayangnya, Jemmy tak membeberkan angka dari lini asuransi kendaraan Maximum Insurance. Dia hanya menyebut telah ada penyesuaian pendapatan premi per April 2025, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sebagai respons dari fenomena itu, dia menyebut Maximus Insurance melakukan penyesuaian strategi, termasuk dengan memperkuat kerja sama dengan mitra existing, serta mengoptimalkan potensi penjualan dari nasabah yang sudah ada.
"Kami tetap menjaga kualitas portofolio dan fokus pada segmen-segmen yang lebih stabil, sambil terus memperkuat kolaborasi dengan mitra distribusi, seperti dealer dan perusahaan pembiayaan," ujarnya.
Baca Juga: AAUI Proyeksikan Pendapatan Premi Asuransi Kendaraan Tumbuh Single Digit pada 2025
Lebih lanjut, Jemmy juga mengatakan pihaknya mulai menguatkan kontribusi premi dari lini lain, sebagai bagian dari strategi diversifikasi portofolio.
"Jadi, fokus kami tidak hanya bertumpu pada satu produk saja, tetapi menyeluruh, menyesuaikan dinamika pasar dan kebutuhan nasabah," kata Jemmy.
Jika dilihat dari kinerja industri pada 2024, data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi lini asuransi kendaraan di asuransi umum mencapai Rp 20,14 triliun. Nilai itu meningkat tipis 3,3%, jika dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya.
Selanjutnya: Bunga Deposito Maybank Indonesia di Bulan Juni 2025, Tertinggi 4,25%
Menarik Dibaca: Bunga Deposito Maybank Indonesia di Bulan Juni 2025, Tertinggi 4,25%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News