Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
Asuransi Penting bagi Lender
Sementara itu, Pengamat sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan asuransi jika terjadi risiko gagal bayar sangat penting bagi lender.
"Asuransi itu juga uangnya lender. Jadi, kalau ada asuransi, mereka bisa nyaman untuk berinvestasi," kata Nailul kepada Kontan.co.id, Kamis (4/1).
Oleh karena itu, Nailul menyebut bagaimanapun kondisinya, fintech lending harus tetap membayarkan klaim asuransi tersebut ke lender apabila terjadi gagal bayar. Sebab, hal itu sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan fintech tersebut.
Baca Juga: Memperkuat Peran Pinjaman Online
Menurut Naiul, risiko gagal bayar borrower cukup tinggi dengan sistem credit scoring saat ini. Dengan kemudahan sistem, ternyata pemberian pinjaman kepada borrower membuat lender korban.
"Variabel pendapatan yang seharusnya bisa menjadi faktor penguat kualitas, ternyata tidak menjadi variabel yang signifikan diperhitungkan. Dengan kualitas credit scoring seperti saat ini, seharusnya ada sistem mitigasi gagal bayar yang cukup prudent. Salah satunya memang asuransi peminjaman yang seharusnya diterapkan," ungkapnya.
Nailul berpendapat asuransi itu juga akan mengurangi beban dari perusahaan fintech P2P lending dalam membayar kewajiban terhadap lender. Dia bilang lender pun bisa cukup tenang dalam berinvestasi.
"Win-win solution bagi semua pihak saya rasa," ujarnya.
Skema Asuransi Fintech Lending
Akseleran menjadi salah satu fintech lending yang menyediakan asuransi bagi lender dalam memitigasi risiko gagal bayar. Mengenai hal itu, Group CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan menyampaikan asuransi pinjaman di platform bisa diklaim setelah terjadi gagal bayar lebih dari 90 hari.
"Adapun waktu pencairan klaim sekitar 1 minggu. Proteksi asuransinya sebesar 99% dari pokok pinjaman yang gagal bayar," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Kamis (4/1).
Baca Juga: Lagi, Satgas Pasti Blokir 337 Pinjol Ilegal hingga November 2023
Untuk klaimnya, Ivan menyampaikan sejauh ini sudah banyak karena pihaknya sudah menyediakan lebih dari 4 tahun lalu. Dia pun mencontohkan sepanjang Oktober 2023, penyaluran pendanaan sekitar Rp 250 miliar, sedangkan klaimnya sekitar 0,6% hingga 1% dari penyaluran.
Dia pun menyebut semua klaim cair dan terbayarkan, serta tidak ada masalah soal asuransi tersebut.
Sama halnya dengan Akseleran, fintech P2P lending PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) juga memberikan opsi perlindungan terhadap dana lender.