kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rasio restrukturisasi bank besar menurun di semester I


Kamis, 08 Agustus 2019 / 21:58 WIB
Rasio restrukturisasi bank besar menurun di semester I


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank besar akan terus mendorong upaya restrukturisasi guna mendorong kualitas kredit. Namun, rasio restrukturisasi ini diharapkan terus menurun seiring dengan mengempisnya rasio kredit bermasalah di paruh pertama tahun ini.

Sepanjang semester I , rasio restrukturisasi terhadap total kredit sejumlah bank besar cenderung turun. PT Bank Negara Indonesia Tbk misalnya mencatatkan penurunan dari 6,3% di semester I 2018 menjadi 6,1%, lalu PT Bank Mandiri Tbk turun dari 7,5% menjadi 7,4%.

Namun, PT Bank Central Asia Tbk tercatat stabil di level 1,5%.

Baca Juga: Ikuti penurunan suku bunga BI, Bank BRI pangkas bunga kredit hingga 50 bps

SEVP Remedial dan Recovery BNI Agung Dharmawan mengatakan, pihaknya lebih memprioritaskan pendekatan pada penyelamatan prospek usaha daripada jaminan dalam restrukturisasi.

Dalam materi paparannya, restrukturisasi baru yang dilakukan BNI di segmen korporasi diantaranya dilakukan dengan perusahaan manufaktur baja yang disepakati pada Juni 2019, perusahaan distributor elektronik di Jakarta sebesar Rp 684 miliar, perusahaan manufaktur paperboard di Jawa Timur Rp 622 miliar dan perusahaan Timah di Bangka senilai Rp 457 miliar.

Di segmen menengah, restrukturisasi baru dilakukan di satu hotel di Jawa Tengah senilai Rp 116 miliar, perusahaan transportasi laut di Surabaya senilai Rp 88 miliar dan Perusahaan distribusi gula di Surabaya senilai Rp 77 miliar.

Baca Juga: Tak cuma Bank BRI, bunga kredit Bank Mandiri juga bakal turun

Agung menjelaskan, skema restrukturisasi yang dilakukan BNI berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain. Namun, pola yang banyak digunakan adalah skema perpanjangan jangka waktu, penurunan suku bunga, dan reprofiling dari struktur fasilitas.

"Semester II ini kami berharap rasio kredit yang direstrukturisasi terus menurun misalnya ke kisaran 5.5% - 6.0%," kata Agung pada Kontan.co.id, Kamis (8/8).

Sementara restrukturisasi yang dilakukan Bank Mandiri pada semester pertama tahun ini, sebagian besar berasal dari segmen wholesale, terutama dari sektor perkebunan dan manufaktur.

"Total kredit yang direstrukturisasi mencapai Rp 2,2 triliun," kata Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri.

Baca Juga: Laba bank kecil semakin kecil

Skema restrukturisasi yang dilakukan Bank Mandiri disesuaikan kemampuan keuangan usaha debitur, perpanjangan jangka waktu pelunasan, melibatkan strategic investor dan beberapa langkah-langka lainnya sesuai Peraturan Bank Indonesia yang berlaku.

Rohan bilang, upaya penyehatan yang terus dilakukan disamping penguatan manajemen resiko, membuat Bank Mandiri berhasil menorehkan NPL gross 2,64% per Juni 2019, terendah dalam tiga tahun terakhir.

"Kami yakin dengan strategi yang sudah dilakukan, porsi kredit yang masuk dalam restrukturisasi akan terus menurun," ujarnya.

Baca Juga: Bank berlomba bikin platform digital wealth management

Sedangkan pada BCA, sektor yang paling banyak masuk dalam proses restrukturisasi adalah perhotelan, bahan bangunan & besi konstruksi lainnya, serta pengembang properti.

"Umumnya skema restrukturisasi yang digunakan adalah memperpanjang tenor kredit." ungkap Jan Hendra, Sekretaris Perusahaan BCA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×